Tompi kritik tagihan listrik PLN. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
LENSAPANDAWA.COM – Dokter sekaligus penyanyi Tompi menyampaikan tagihan listrik sebuah kantor mengalami kenaikan yang signifikan. Dia mengatakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak melakukan konfirmasi ketika membuat tagihan.
“TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dr PLN kagak ada konfirmasi2 main sikat aja,” kicau Tompi lewat akun @dr_tompi, Kamis (10/6).
Dua jam setelah kicauan itu, PLN menyampaikan permintaan maaf kepada Tompi. Lewat akun @pln_123, Tompi diminta memberitahu nomor identitas pelanggannya agar bisa dilakukan pengecekan.
“Mohon maaf atas kendala yang dialami saat ini ya Kak, agar admin dapat melakukan pengecekan dapat dibantu Id pelanggannya via DM ya. Trims -Riko,” kicau @pln_123.
“Besok sy kirim ya. Itu kantor kosong gak dipake krn hampir 3 bulan tutup,” jawab @dr_tompi.
Postingan Tompi soal ‘Tagihan PLN Menggila’ ternyata menimbulkan reaksi dari netizen. Kicauan itu telah dikomentari oleh lebih dari 1.000 kali dan disukai lebih 2.000 akun hingga Kamis (11/6), pukul 13.00 WIB.
Salah satu akun yang berkomentar dalam postingan Tompi adalah akun @vitoliplop. Dia mengeluh meteran listrik di rumahnya dicabut sebelum batas waktu. Dia menyampaikan harus membayar Rp1,5 juta.
“Di rumah juga meterannya dicabut paksa pdhl belum batas waktu, trs minta pasang lagi bayarnya 1,5jt. trs si org @pln_123 yg ngecek meterannya bilang “pln lg rugi”, perusahaan monopoli bisa rugi jg ya?. eh pas d cek meteran, tagihan sama meteran emg ga sesuai (main getok),” kicau @vitoliplop.
[Gambas:Twitter]
Tanggapan berbeda disampaikan olej akun @AGoeci yang menybut faktor pandemi membuat petugas tidak bisa mengakses pateran listrik. Dia menyampaikan PLN pernah meminta pelanggan untuk menyampaikan pemakaian listrik selama pandemi.
“Cek dulu meteran listrik anda? Bisa jadi petugas tidak bisa akses meteran anda untuk mencatat pemakaian anda. Beberapa waktu yg lalu PLN pernah meminta pelanggan utk melaporkan pemakaian listrik krn petugas tidak bisa datang krn pandemi,” kicau @AGoeci.
[Gambas:Twitter]
Sedangkan akun @Aerobatra menilai besarnya tagihan listrik yang diklaim Tompi terkait dengan kerugian PLN. Sebagai satu-satunya perusahaan listrik di Indonesia, dia menyebut PLN bebas melakukan monompolu untuk menutupi kerugian.
“Perusahaan listrik satu”nya di Indonesia, mereka bebas monopoli, pas ada kerugian tinggal bebankan ke user.. Gak sehat nih gak ada persaingan..,” kicau @Aerobatra.
[Gambas:Twitter]
PLN Diminta Perbaiki Komunikasi
Tompi meminta PLN untuk memperbaiki komunikasi kepada pelangganya. Dia mengatakan permintaan itu setelah pihak PLN menyampaikan besarnya tagihan dari bangunan yang tidak digunakan terkait dengan tarif minimum.
“Barusan ketemuan ama petugas lapangan PLN, mrk jelaskan hal2 yg menurut sy di jelaskan diawal berlangganan secara gamblang. PUBLIK harus tau hak dan kewajibanya. Sehingga tdk terkesan negatif saat ada kasus salah hitung,” kicau @dr_tompi.
[Gambas:Twitter]
Tompi menyampaikan PLN melakukan kesalahan penghitungan terhadap meteran listrik bangunan miliknya. Pada bangunan lain, dia menyampaikan dirinya harus membaayar batas minimum meski listrik tidak digunakan.
“Utk kasus sy kmrin : yg satu salah hitung , satunya ternyata Kena minimum bayar 2.1 jt per bulan meski tempat tutup. Meski ada mekanisme kompensasi, namun selama ini tdk ter informasikan dengan baik,” kicau @dr_tompi.
“Sy rasa PLN perlu memperbaiki KOMUNIKASI PUBLIK nya dan lebih lugas / gamblang dalam penjelasan,” kucaunya.
[Gambas:Twitter]
(jps/DAL)