Ilustrasi. (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
LENSAPANDAWA.COM – Bitcar Indonesia, layanan taksi online baru asal Malaysia menampung para mantan sopir Gojek dan Grab yang diputus kemitraannya karena kena sistem ‘suspend’. Walau begitu, pihak Bitcar menjelaskan menetapkan syarat yang ketat buat calon sopir baru dengan latar belakang seperti itu.
Chief Operational Officer (COO) Bitcar Indonesia Christiansen Wagey menjelaskan, merek asal Malaysia yang disebut dikelola sepenuhnya oleh orang Indonesia ini hadir di dalam negeri atas landasan perhatian pada permasalahan yang terjadi di Gojek dan Grab, termasuk soal kemitraan terkait suspend.
Pada tahun lalu isu suspend alias blokir akun atau pemutusan hubungan kemitraan dari Gojek dan Grab sempat bikin situasi menghangat. Asosiasi dan komunitas sopir online ramai-ramai turun ke jalan untuk unjuk rasa, sebagian dari mereka menilai sistem suspend dari operator bisa berlaku tidak adil sebab mungkin dilakukan sepihak.
Christiansen mengungkapkan seluruh pengelola Bitcar Indonesia sebelumnya berprofesi sebagai mitra Gojek dan Grab. Saat ini dia bilang sudah ada 1.000 sopir taksi online yang siap melayani menggunakan nama Bitcar Indonesia.
Christiansen mengatakan pihaknya terbuka sopir yang ingin bergabung, meski begitu kebijakan perusahaan saat ini cuma menerima orang yang statusnya pernah bekerja sebagai sopir taksi online. Penerimaan itu termasuk untuk mantan mitra Gojek dan Grab yang sudah kena suspend.
“Kami tidak membuka orang baru menjadi driver, karena sekarang driver sudah banyak. Kebanyakan keluhan teman-teman itu orderan kurang, nah ini kami menjadikan Bitcar pilihan buat driver juga,” jelas Christiansen.
“Antara jumlah driver dan order tidak seimbang, kebanyakan driver dari orderan. Kalau kami tambah mereka akan bernasib sama nantinya. Kami coba bantu suplai dan demand dapat seimbang sehingga mendapat penghasilan mereka baik,” katanya lagi.
Tidak Terima Sembarang Akun Suspend
Kendati menampung sopir yang sudah kena suspend, Christiansen mengatakan pihaknya tidak sembarangan menerima. Pihak Bitcar Indonesia dikatakan bakal memeriksa latar belakang dan alasan sopir yang pernah mendapatkan suspend.
“Tapi yang harus digarisbawahi, teman-teman yang di-suspend bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Kami akan lihat suspend kenapa, kalau pelanggaran berat ya enggak diterima atau driver pesanan fiktif, kan datanya ada semua,” kata Christiansen.
Sopir yang diterima dikatakan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku di perusahaan Bitcar Indonesia, yaitu PT Bitokenpay Digital Indonesia.
“Ya itu adalah teman-teman yang dulu yang bukan pelanggaran berat, kadang-kadang sering cancel orderan karena ganjil genap, jauh muternya, tiba-tiba di-cancel penumpang, itu bukan hal-hal kriminal. Sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di perusahaan, kami undang, kami cek semua SKCK, SIM, KTP,” pungkasnya.
Kami ingin driver yang betul-betul berprofesi sebagai drive online. Karena semua sama-sama bisa dilindungi,” tutup Christiansen.