Kendaraan Rantis P6 ATAV diproduksi di Tengerang, Banten. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
LENSAPANDAWA.COM –
Jauh sebelum Pindad Maung menjadi bahan perbincangan masyarakat setelah dijajal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, perusahaan lokal lain di Indonesia juga memiliki produk kendaraan taktis (rantis) ringan yang dinamai P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle).
Rantis tersebut diproduksi Sentra Surya Ekajaya (SSE), produsen kendaraan taktis di Tangerang, Banten.
Secara tampilan kedua mobil ini memiliki perawakan sama, bedanya P6 ATAV tak dilengkapi pintu. Selain itu rantis buatan Tangerang juga memilki sejumlah titik dudukan senjata dengan peluru kaliber 7,62 mm.
Secara dimensi, P6 memiliki panjang 4,6 m, lebar 2,3 m dan tinggi 1,5 m. Dimensi tersebut mirip dengan Maung, namun tidak lebih lebar. Panjang Maung 4.931 mm, lebar 1.640 mm, sementara tinggi 1.810 mm.
Kemudian dapur pacu mobil tersebut sama-sama menggendong mesin diesel 2.500 cc. Tangki bensin yang mampu menampung 120 liter bahan bakar diklaim bisa digunakan untuk menjangkau jarak sejauh 500 kilometer.
Menurut Pindad Maung dibekali mesin diesel turbo 2.494 cc 2GD-FTV produksi Toyota yang ada pada pikap kabin ganda Hilux. Mesin itu menghasilkan 149 hp dan torsi 400 Nm yang ditransfer ke empat roda dengan sistem gerak 4WD melalui transmisi manual 6-percepatan.
Sedangkan SSE lebih ‘tertutup’ menyebutkan identitas mesin. Perusahaan tersebut hanya menyebutkan mesin P6 dapat menyesuaikan permintaan konsumen, terdapat pilihan yaitu mesin asal Jepang atau Austria.
Dijelaskan, P6 ATAV digunakan sebagai kendaraan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat dan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara. Selain itu mobil tersebut juga sempat digunakan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan acara.
Sementara Maung saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Mobil tersebut berencana diproduksi massal menyusul pesanan Kemenhan yang mencapai 500 unit. Maung bakal diproduksi di pabrik Pindad, Bandung, Jawa Barat.