Ilustrasi NASA alami lonjakan serangan malware di saat para pekerja bekerja dari rumah. (Foto: FitzFox/Pixabay)
LENSAPANDAWA.COM – Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikabarkan mengalami lonjakan serangan malware di saat para pekerja bekerja dari rumah (work from home/WFH) akibat pandemi virus corona (SARS-CoV-2).
NASA mengabarkan salah satu target peretas adalah personel intelijen NASA yang melakukan WFH selama wabah virus corona mengutip Arstechnica, Rabu (8/4).
Peningkatan serangan siber yang dialami NASA adalah jumlah phishing email atau surat elektronik tercatat naik hingga dua kali lipat, peningkatan serangan malware pada sistem NASA, dan tanpa disadari ada peningkatan jumlah perangkat NASA yang mengakses situs jahat.
Pengaksesan situs jahat tersebut cukup memprihatinkan karena hal tersebut menunjukkan karyawan dan kontraktor NASA mengklik tautan jahat yang dikirim melalui email dan pesan teks sebanyak dua kali lipat dari biasanya.
NASA telah memiliki mekanisme mitigasi pemblokiran yang bisa melakukan pemblokiran akses ke server yang dianggap berbahaya atau mencurigakan. Mekanisme juga bisa menghentikan unduhan berbahaya.
Mekanisme dapat membantu mengurangi kerusakan yang terjadi ketika komputer milik NASA mengakses situs-situs berbahaya. Mitigasi ini tidak mudah sehingga penting bahwa personel dilatih untuk mengenali upaya phishing dan bertindak sesuai dengan kaidah keamanan siber.
Risiko segala jenis serangan disebut meningkat saat mewabahnya Covid-19. Virus ini membuat jutaan orang bekerja dari rumah. Dengan waktu yang singkat tim IT perusahaan harus mempersiapkan keamanan siber untuk menghindari gerak peretas pada saat kerja dari rumah.
NASA dalam memo perusahaan mengingatkan karyawan dan kontraktor NASA harus sadar bahwa penjahat siber secara aktif menggunakan pandemi Covid-19 untuk mengeksploitasi dan menargetkan perangkat elektronik, jaringan, dan perangkat pribadi pegawai NASA.
“Beberapa tujuan mereka termasuk mengakses informasi sensitif, nama pengguna dan kata sandi, melakukan penolakan serangan layanan, menyebarkan disinformasi, dan melakukan penipuan,” kata NASA dilansir The US Breaking News.
NASA tidak sendirian dalam lonjakan serangan siber yang memanfaatkan ketakutan wabah corona.
Tiga minggu lalu, para peneliti melaporkan torrent email phishing bertema dengan nama virus corona. Beberapa email menyamar sebagai email resmi dari universitas kepada mahasiswa dan staf.
Lainnya menyamar sebagai email dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merinci langkah-langkah keamanan untuk mencegah infeksi corona.
Para peneliti dari perusahaan keamanan Sophos, telah melacak lusinan domain Internet yang baru dibuat yang mengandung ‘Covid’. Kemudian terdapat lebih dari 5 ribu sertifikat HTTPS dikeluarkan dalam tiga hari yang merujuk pada virus corona atau penyakit Covid-19. (din/mik)