Seorang dosen melakukan siaran langsung dalam kegiatan pembelajaran dari jarak jauh di kampus AMIK Purnama Niaga, Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/3/2020). Metode pendidikan jarak jauh diterapkan di kampus itu guna meminimalkan risiko penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww.
LENSAPANDAWA.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya meningkatkan kemampuan dosen menjalankan proses pendidikan jarak jauh melalui program-program pelatihan.
"Kami memberikan pelatihan pembelajaran daring untuk dosen dengan target 300.000 dosen," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
Selain itu, pemerintah berusaha meningkatkan akses internet, memperkuat Sistem Pembelajaran Daring (SPADA), dan mendorong kampus-kampus saling berbagi konten pembelajaran.
Nizam menjelaskan, dalam evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran via daring selama tiga bulan terakhir 70 persen responden menyatakan proses pembelajaran via daring selama pandemi sudah berjalan cukup baik. Hanya 30 persen responden yang mengatakan proses pembelajaran kurang maksimal.
Menurut dia, kendala yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan dari jarak jauh (PJJ) di antaranya stabilitas jaringan, pemanfaatan teknologi yang belum optimal, kompetensi digital dosen yang masih rendah, dan peningkatan beban biaya pembelajaran.
"Kekurangan ini wajar terjadi, karena kita melakukan PJJ tanpa persiapan," katanya.
Kemendikbud permanenkan platform teknologi pendidikan jarak jauh