Pemkab Magetan kirim 20.000 masker untuk warganya di Hong Kong

0
164
Pemkab Magetan kirim 20.000 masker untuk warganya di Hong KongIlustrasi – Ana Palupi Lestari, Pekerja migran Indonesia melakukan panggilan video (video call) dengan orang tuanya Apsari di Desa Sumberkolak, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). Pekerja migran Indonesia asal Situbondo yang ada di Hong Kong menyampaikan keluhannya mengenai kelangkaan masker dan mahalnya harga masker yang mencapai Rp1 juta/boks isi 50 lembar di tempatnya bekerja sejak mewabahnya virus corona (Covid-2019) dan meminta pemerintah memberikan bantuan masker. (Antara Jatim/Seno/zk)

LENSAPANDAWA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, mengirimkan sebanyak 20.000 masker untuk warganya di Hong Kong, seiring merebaknya wabah virus corona (covid-2019).

Plt Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Magetan Saif Muchlisun mengatakan puluhan ribu masker tersebut dikirim oleh Bupati Magetan Suprawoto melalui Kantor Pos Indonesia cabang Magetan pada Rabu ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong.

"Bapak Bupati terus mengikuti perkembangan warga Magetan yang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Beliau berharap semuanya sehat dan tidak tertular virus corona," ujar Saif Muchlisun kepada wartawan di Magetan, Rabu.

Bupati juga meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Magetan agar terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memantau perkembangan warga Magetan di sana.

Sesuai data, ada sekitar 3.000 pekerja migran asal Magetan yang bekerja di Hong Kong saat ini. Mereka diminta untuk terus menjaga kesehatannya.

"Diharapkan, bantuan masker yang dikirim Pemkab Magetan tersebut dapat membatu para pekerja migran Indonesia dalam memenuhi kelangkaan masker guna mencegah sebaran virus tersebut. Utamanya PMI asal Magetan," katanya.

Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah menetapkan situasi darurat global terkait mewabahnya virus corona.

Virus corona mulai terdeteksi menjangkiti manusia di Wuhan, China, pada Desember 2019. Kemudian sejak Januari 2020 mewabah di wilayah itu hingga ke beberapa negara lain di dunia, di antaranya Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Vietnam, Kamboja, Thailand, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Uni Emirat Arab.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here