Pemkab Sigi diminta beri layanan kesehatan penyintas di Pombewe

0
160
Pemkab Sigi diminta beri layanan kesehatan penyintas di PombeweKondisi korban gempa dan likuefaksi di huntara Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. ANTARA/Muhammad Hajiji

LENSAPANDAWA.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Imran Latjedi mendesak pemerintah kabupaten setempat untuk segera melakukan pemantauan dan memberikan layanan kesehatan kepada penyintas di huntara Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru.

"Pemerintah Kabupaten Sigi lewat Dinas Kesehatan harus segera memberikan pelayanan kesehatan kepada korban bencana gempa dan likuefaksi yang ada di huntara Desa Pombewe," ucap Imran Lajtedi di Sigi, Senin.

Imran menguraikan di huntara Desa Pombewe terdapat 115 kepala keluar atau kurang lebih 450 jiwa korban gempa dan likuefaksi yang saat ini kesehatan mereka mulai terganggu karena lingkungan yang tidak sehat.

"Pengungsi mulai menderita berbagai penyakit, mereka ada di lokasi bekas lahan HGU eks PT Hasfarm yang harus diperhatikan oleh Pemkab Sigi," kata Imarn yang merupakan politisi NasDem.

Ia mengaku telah bertemu atau melakukan peninjauan langsung kondisi penyintas yang ada di huntara tersebut, beberapa waktu lalu dalam masa reses.

Berdasarkan hasil peninjauan dan pengakuan penyintas bahwa, korban gempa dan likuefaksi di hutara tersebut mulai menderita penyakit magh, flu, infeksi saluran pernapasan atas, diare.

Selain itu, juga terdapat ibu hamil yang perlu diperhatikan dan diberikan layanan kesehatan oleh Pemkab Sigi sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah kepada masyarakat.

"Pemerintah harus hadir dalam situasi dan kondisi apapun, utamanya menyangkut dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta penanganan berbasis responsif gender," ujarnya.

Dirinya menyebut terdapat beberapa fakto yang membuat penyintas rentan terserang penyakit, dikarenakan lingkungan yang tidak sehat, serta air yang dikonsumsi oleh penyintas tidak melewati proses penyaringan sesuai standar kesehatan.

Faktor lain yaitu kurangnya sarana umum seperti MCK yang didukung dengan ketersediaan ar bersih, sehingga banyak yang membuang kotoran di sembarangan tempat.

"Ini harus jadi perhatian Pemkab Sigi, bahwa perlu membangun sarana-sarana tersebut di wilayah pengugsian yang terintegrasi langsung dengan huntara," ujarnya.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here