KN Korase berukuran panjang total 16 meter, mampu beroperasi dengan kecepatan maksimal sekitar 50 knot per jam dan juga dilengkapi peralatan modern seperti GPS yang daoat melacak letak karang serta dipastikan tidak akan kehilangan arah. (FOTO ANTARA/Hendrina Dian Kandipi)
LENSAPANDAWA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terus berupaya meminimalisasi pencurian ikan di wilayah perairan "Bumi Cenderawasih", salah satunya dengan keberadaan Kapal Negara (KN) Korase — sebagai kapal pengawas — yang merupakan hibah dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad, di Jayapura, Sabtu, mengatakan idealnya harus ada empat kapal pengawas di Bumi Cenderawasih itu, namun, satu kapal yang sudah ada ini diharapkan dapat memaksimalkan upaya terus mencegah pencurian ikan.
"Telah diketahui bahwa sudah sejak lama terjadi pencurian ikan di Papua, tapi tidak dapat berbuat apa-apa, sehingga dengan adanya sarana kapal pengawas itu diharapkan upaya pengawasan bisa berjalan lebih maksimal," katanya.
Menurut Musaad, diharapkan kehadiran kapal pengawas modern tersebut menjadi awal yang baik untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Papua di bidang kelautan dan perikanan.
"Kami pun mengimbau organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya di Papua agar membuat terobosan nyata serupa, agar seluruh kekayaan alam di Papua, dapat dicegah dari upaya pencurian," ujarnya.
Dia menjelaskan kekayaan alam Papua tidak hanya di laut saja, tapi juga di hutan seperti kayu dan pertambangan serta masih banyak lagi sehingga OPD lain dapat ikut berinovasi untuk misi serupa.
Senada dengan Muhammad Musaad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua FX Mote mengatakan pihaknya optimistis kehadiran kapal pengawas KN Korase diyakini mampu meminimalisasi upaya pencurian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 1717.
"Kapal pengawas KN Korase bersumber dari DAK 2019 di mana berukuran panjang total 16 meter tersebut mampu beroperasi dengan kecepatan maksimal sekitar 50 knot per jam dan juga dilengkapi peralatan modern seperti GPS yang melacak letak karang serta dipastikan tidak akan kehilangan arah," katanya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.