LENSAPANDAWA.COM, – Lampung Timur – Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Anggaran nya bersumber dari APBN, Swadaya Masyarakat dan Dana Desa tahun 2021, di Kabupaten Lampung Timur diduga hanya pinjam tangan oleh oknum berkepentingan.
Hal itu di katakan oleh beberapa ketua Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) yang mendapatkan bantuan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat tersebut. Menurut mereka masing-masing kecamatan berbeda orang yang mendamping, tetapi semua KKM mengatakan hal yang sama bahwa untuk materialnya sudah di isi oleh produk yang disediakan oleh pendamping.
Sedangkan secara aturan seseorang yang telah di SK kan oleh pemerintah melalui pihak ketiga untuk program pamsimas, tidak dibenarkan untuk mencari keuntungan di luar gaji yang sudah di tetapkan untuk tugas mereka. Namun hal itu tidak berlaku bagi pendamping pamsimas wilayah Lampung Timur meski sudah memiliki bayaran sebagai pendamping namun masih mencari keuntungan pribadi.
Disinyalir 16 titik Locus PAMSIMAS di Kabupaten Lampung Timur semua nya hanya bekerja sebagai perpanjangan tangan dari Pendamping. Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) PN dan DR kepada Media mengatakan bahwa baik pengerjaan Pengeboran maupun pembelian pipa semua nya sudah di arahkan oleh pihak pendamping. Sedangkan untuk Dana Desanya tidak ada, itu hanya katanya.
“Kami hanya perpanjangan tangan, semua nya sudah di atur oleh pendamping, baik pembelian pipa maupun masalah pengeboran. Kalau Swadaya dan Dana Desa itu gak ada, katanya aja itu bohong,” ujar KKM.
Lanjutnya, Pendamping atas nama Debi juga meminta uang sejumlah Rp. 4.000.000.,(empat juta rupiah) kepadanya pada saat pencairan awal lalu. Sedangkan untuk pengeboran kami harus membayar Rp. 79.000.000.,(tujuh puluh Sembilan juta rupiah). “Waktu pencairan awal Pendamping an Debi datang dan meminta uang sejumlah 4 juta, lalu untuk pengeboran juga kami sudah di arahkan dengan harga 79 juta,” tutup KKM, Minggu 15 Agustus 2021.
Dihubungi melalui telepon seluler, Debi Pendamping mengatakan, bahwa APBDes tidak ada yang cair, khususnya Desa Rejo Katon dan Rukti Sedio karena tidak di anggarkan, dan untuk pengeboran biayanya tidak sampai 79 juta. Dan dirinya mengakui kalau Pamsimas memang sedang dalam kendala, di karenakan Distric Cordinator Mardiana, SKM sudah Kabur.
”APBDes itu gak ada yang cair khususnya di desa Rejo Katon dan Rukti Sediyoo tidak ada yang cair karena memang tidak di anggarkan dan kalau untuk biaya pengeboran tidak sampai 79 juta. Lalu untuk Kordinator kami Mardiana sudah Kabur,” tutup Debi, Jum’at (20/8) Pukul 14.44 WIB. (Riz)