Ilustrasi (NASA/JPL-Caltech/MSSS)
LENSAPANDAWA.COM – Para ilmuwan mengungkap kalau bentuk seperti aliran lava di Mars ternyata adalah lumpur. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada aliran seperti lava di Mars.
Struktur formasi tanah Mars yang disebut mirip dengan struktur yang disebabkan aliran lava, disebabkan oleh lumpur yang mengalir seperti lava.
Selama bertahun-tahun, Petr Brož, seorang peneliti di Institut Geofisika dari Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko telah terpesona oleh gambar satelit yang menunjukkan fitur-fitur unik di permukaan Mars.
Puluhan ribu kerucut curam setinggi kilometer tersebar di belahan utara Mars. Masing-masing kerucut memiliki kawah kecil di atasnya.
Brož ingin tahu apakah mereka dibentuk oleh magma atau lumpur. Tetapi untuk mempelajari ini, Brož dan rekan-rekannya harus mengetahui bagaimana lumpur akan berperilaku di permukaan Mars.
Brož dan tim menguji coba perilaku lumpur di ruang ruang bertekanan rendah yang dapat mereproduksi tekanan atmosfer dan komposisi serta suhu seperti di Mars.
Ketika ruangan itu diatur ke -4 derajat Fahrenheit, mereka menuangkan lumpur. Anehnya, lumpur itu tidak segera membeku. Justru lumpur membentuk lapisan es di atas lumpur cair di dalamnya. Lumpur cair kemudian akan tumpah dari retakan di lumpur yang beku, yang kemudian lumpur cair itu membeku.
Karena kondisi Mars yang disimulasikan seperti tekanan atmosfer rendah, air menjadi tidak stabil dan mendidih serta menguap. Ini menyebabkan lumpur akhirnya menjadi dingin dan membeku.
Formasi yang diciptakan oleh proses ini terlihat mirip dengan aliran lava ‘ropy’ di Hawaii dan Islandia, di mana permukaan bergelombang membentuk ketika lava perlahan mendingin.
Dibandingkan dengan eksperimen dengan lumpur pada tekanan atmosfer Bumi, lumpur tidak membentuk lapisan es, mengembang atau menciptakan bentuk lava bahkan ketika suhu turun.
Dilansir dari CNN, Brož tidak menyangka lumpur akan bergerak seperti lava di planet lain. Kemungkinan kerucut-kerucut di permukaan Mars sebenarnya adalah gunung berapi sedimen di mana lumpur dibawa ke permukaan dari kedalaman ratusan kaki bahkan lebih dari 1,5 kilometer di bawahnya.
“Gunung berapi sedimen berfungsi sebagai jendela ke bawah permukaan,” katanya.
Dilansir dari Phys, para ilmuwan melakukan percobaan pada tekanan rendah dan pada suhu yang sangat dingin (-20 derajat Celsius) untuk menciptakan kembali lingkungan Mars.
Mereka menemukan bahwa lumpur yang mengalir bebas di bawah kondisi Mars berperilaku berbeda dari di Bumi, karena pembekuan yang cepat dan pembentukan lapisan es. (jnp/eks)