Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan setelah penembakan massal yang terjadi akhir pekan lalu di El Paso, Texas, Amerika Serikat, Rabu (7/8/2019). (REUTERS/LEAH MILLIS)
LENSAPANDAWA.COM – Seorang pria kulit putih berusia sekitar 30 tahun membunuh empat orang dan melukai 21 lainnya pada Sabtu (31/8) dalam penembakan membabi buta antara Kota Midland dan Odessa di Texas Barat, Amerika Serikat.
Penembakan massal itu, kata pihak berwenang, dimulai dari pemberhentian lampu merah dan berakhir saat si penembak tewas ditembak oleh petugas keamanan.
Menurut polisi, tersangka penembak membajak sebuah mobil pengirim surat dan melepaskan tembakan ke arah para polisi, pengendara motor dan orang-orang yang sedang berbelanja pada akhir pekan Hari Buruh. Setelah itu, ia ditembak hingga tewas di luar kompleks bioskop di Odessa, kata kepolisian.
Pihak berwenang sebelumnya menyangka ada dua penembak yang mengendarai dua mobil. Namun, Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke mengatakan dalam acara jumpa pers pada Sabtu petang bahwa ia yakin hanya ada satu pelaku.
Penembak itu sedang menjalankan mobil dari Midland ke Odessa pada jalur Interstate 20 ketika ia dihentikan pada pukul 15.17 waktu setempat, kata Gerke. Tersangka menembak polisi, kabur ke arah barat Interstate 20 dan kemudian keluar jalur di Odessa. Di daerah itu, ia mengarah ke pertokoan Home Depot dan menembaki orang-orang di sana.
Pada suatu saat, penembak tersebut mencuri sebuah mobil pengirim surat dan membuang mobil yang ia kendarai sebelumnya, kata Gerke, dan kemudian mengendarai mobil itu kembali ke arah timur, di antara kejaran polisi.
Mobil penembak lalu menabrak sebuah mobil pembawa peralatan di belakang kompleks bioskop Odessa Cinergy. Di sana, terjadi baku tembak antara dia dengan polisi dan tertembak hingga tewas, menurut Gerke.
Medical Center Hospital di Odessa menangani 13 korban, termasuk salah satu di antaranya yang meninggal, kata direktur rumah sakit tersebut, Russel Tippin, kepada para wartawan.
Tujuh orang berada dalam kondisi kritis, dua orang mengalami luka berat dan dua lainnya diberi perawatan namun kemudian dipulangkan, katanya.
Wali Kota Midland Jerry Morales mengatakan tiga personel polisi, yaitu satu dari Midland, satu dari Odessa dan satu lagi dari Departemen Keamanan Masyarakat Texas, mengalami luka akibat terkena tembakan.
Ia memperkirakan si tersangka menggunakan senapan untuk menembak petugas Departemen itu, yang menghentikan kendaraan tersangka. Namun, Morales tidak memberikan keterangan lebih rinci soal senjata tersebut.
"Keadaannya waktu itu sangat kacau," kata Morales melalui telepon. "Desas-desus beredar bahwa si penembak sedang berada di pusat-pusat perbelanjaan, bioskop."
Penembakan pada Sabtu itu terjadi setelah 22 orang tewas di sebuah tokoh Walmart di El Paso, Texas, pada 3 Agustus.
El Paso berada pada sekitar 35 kilometer sebelah barat Midland.
Sumber: Reuters
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.