Ilustrasi. (Istockphoto/gorodenkoff)
LENSAPANDAWA.COM – Pengamat Keamanan Siber Kun Arief mengatakan 98 persen situs Kementerian atau Lembaga (K/L) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rentan untuk diretas. Bahkan berdasarkan pengecekan nilai keamanan web, situs K/L dan BUMN memiliki nilai keamanan siber yang rendah.
Arief mengatakan hal tersebut menanggapi peretasan yang dialami oleh situs Kementerian Dalam Negeri, DPR, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam waktu yang berdekatan.
“Tetapi memang tingkat keamanan web dari hampir seluruh website milik K/L & BUMN adalah rentan untuk diretas dan rata-rata memiliki nilai yang rendah. Akhir 2017 lalu, teridentifikasi hampir 98 persen website K/L & BUMN kurang lebih 248 memiliki tingkat keamanan web yang rendah,” kata Arief ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (25/9).Arief mengatakan indikator penilaian keamanan situs memang banyak. Akan tetapi, ada sumber terbuka di www.immuniweb.com/websec untuk menakar tingkat sistem keamanan.
“Indikator untuk perhitungan analisanya banyak, akan tetapi saat ini sudah banyak tools online untuk pengecekan nilai keamanan web. Salah satunya adalah www.immuniweb.com/websec/. Jika memiliki nilai kurang dari ‘C’ maka keamanan web-nya dianggap kurang atau lemah,” katanya.
Arief mengatakan sebelum melakukan peretasan, peretas akan melakukan evaluasi tingkat keamanan dari sebuah situs . Apabila tingkat keamanan rendah, maka peretas akan menargetkan situs tersebut.Titik lemah ini disebut Arief sebagai lubang yang dieksploitasi oleh peretas untuk melancarkan serangan siber.
“Jika rendah, barulah mereka akan mengeksplorasi pada titik-titik mana kelemahannya. Titik lemah inilah yg merupakan pintu bagi peretas untuk bisa melakukan pembajakan atau pengambilalihan sistem,” katanya.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.