Petugas dan warga Surade temukan jasad pelajar SD tenggelam di sungai

0
158
Petugas dan warga Surade temukan jasad pelajar SD tenggelam di sungaiPetugas gabungan yang dibantu warga saat mencari jasad Ruli Sahbuana (8) pelajar SD kelas III yang tenggelam di Sungai Cikarang Kampung Pasiriipis, RT 15/08, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Ahad (27/10/2019). (ANTARA/Aditya Rohman)

LENSAPANDAWA.COM – Petugas gabungan dari TNI, Polri dan relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi yang dibantu warga Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jabar berhasil menemukan jasad pelajar SD kelas III yang tenggalam d Sungai Cikarang.

"Tidak butuh waktu lama untuk menemukan jasad almarhum Ruli Sahbuana (8) warga Kampung Pasiriipis, RT 15/08, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade yang tenggelam di selokan Sujen Sungai Cikarang," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Ahad.

Informasi yang dihimpun dari BPBD, tenggelamnya pelajar SD ini saat bermain dan memasak bersama enam rekannya di sekitar Sungai Cikarang sekitar pukul 11.30 WIB pada Ahad.

Sekitar pukul 14.30 WIB korban dan beberapa rekannya memilih untuk berenang namun, tidak berlangsung lama setelah bocah ini turun ke sungai langsung melambaikan tangan dan meminta bantuan karena tubuhnya terbawa arus.

Melihat rekannya ada yang tenggelam, rekannya langsung melaporkan kejadian itu kepada keluarga dan warga sekitar. Tidak lama datang petugas gabungan untuk membantu mencari jasad korban yang tenggelam.

Sekitar 30 menit kemudian jasad bocah malang ini pun ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman sekitar 150 cm dan langsung dievakuasi ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian untuk dilakukan prosesi pemakaman. Saat ditemukan, almarhum menggunakan celana dalam berwarna hijau dan tidak ditemukan luka di tubuhnya.

"Korban saat ini sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Citaritih, Desa Pasiripis. Almarhum diduga tidak bisa berenang dan terbawa arus bawah sungai," katanya.

Daeng mengatakan pihak orang tuanya menolak dilakukan visum dan menerima kejadian ini sebagai musibah, sehingga pihak berwenang tidak melakukan proses lebih lanjut karena keluarga sudah mengikhlaskan dan menganggap kasus tenggelam ini sebagai kecelakaan.*

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here