Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab melihat 12 jenazah di rumah sakit Bhayangkara Polda Papua, Sabtu (15/2).(ANTARA/Muhsidin)
LENSAPANDAWA.COM – Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, Polda Papua akan menyiapkan tim Disaster Victim Identification (DVI) dan bidang dokter kesehatan untuk mempercepat proses identifikasi 12 jenazah prajurit TNI korban kecelakaan Helikopter milik TNI AD Mil Mi-17 di pengunungan Mandala, Distrik Oksop Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Sudah ada tim khusus yang menangani proses identifikasi jenazah korban kecelakaan Helikopter Mi-17, ya jajaran Polda Papua akan membantu dengan menyediakan post mortem," ungkap Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw seusai meninjau kesiapan identifikasi 12 jenazah prajurit TNI korban kecelakaan helikopter di RS Bhayangkara Jayapura, Sabtu.
Kapolda Irjen Paulus mengakui, untuk mempercepat proses identifikasi korban kecelakaan Helikopter Mi-17 telah ada keluarga korban yang datang ke rumah sakit Bhayangkara.
Dengan adanya keluarga memberikan data penunjang kepada tim DVI dan bidokkes Polda Papua diharapkan dapat memperlancar proses identitas korban melalui post mortem.
"Hari ini sudah mulai dilakukan identifikasi korban yang ditangani tim DVI dan bidang dokter kesehatan Polda Papua," ucap Kapolda Irjen Paulus Waterpauw.
Kapolda Irjen Paulus menyampaikan sangat berduka cita dan ikut bela sungkawa yang mendalam kepada jajaran prajurit TNI yang telah menjadi korban kecelakaan Helikopter Mi-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Saya doakan semua jasa pengabdian para prajurit TNI yang gugur tugas di Papua diterima segala amal kebaikan dan keluarga diberikan ketabahan menerima musibah ini," tutur Kapolda Irjen Paulus Waterpauw.
Helikopter Mi-17 diketahui tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD dan menerbangkan 12 penumpang termasuk lima anggota Batalyon Infanteri 725/WRG.
Para personel pesawat helikopter Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).
Kemudian anggota Batalyon Yonif 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.