Polisi terjunkan 100 personel amankan perayaan Imlek di Kota Malang

0
171
Polisi terjunkan 100 personel amankan perayaan Imlek di Kota MalangKapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata (tengah) pada saat mengecek kondisi di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/1/2020). (ANTARA/Vicki Febrianto)

LENSAPANDAWA.COM – Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota menerjunkan sebanyak 100 personel atau satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk mengamankan perayaan Tahun Baru Imlek 2571 di Kota Malang, Jawa Timur.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan bahwa pihaknya memberikan pengamanan di tempat-tempat ibadah yang ada di Kota Malang, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang tengah melakukan ibadah.

"Kurang lebih ada seratus anggota yang diterjunkan, satu SSK. Diharapkan perayaan Imlek berjalan lancar dan aman, tidak ada halangan," kata Leonardus yang kerap disapa Leo itu, di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Leo menambahkan, sebelum upacara doa di Klenteng Eng An Kiong dan tempat ibadah lain di Kota Malang, pihaknya telah melakukan sterilisasi yang dilanjutkan dengan pengamanan selama ibadah berlangsung.

"Kami memberikan pengamanan, pagi tadi sudah steril untuk tempat ibadah. Selesai dengan aman dan tidak ada halangan," ujar Leo.

Perayaan Tahun Baru Imlek yang bertepatan dengan akhir pekan kali ini, lanjut Leo, pihaknya akan fokus melakukan pengamanan di pusat-pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan tempat-tempat keramaian yang ada di wilayah Kota Malang.

Selain itu, pihaknya juga tetap bersiaga pada malam hari, untuk mengantisipasi adanya balap liar. Biasanya, pada saat hari libur, banyak kegiatan balap liar yang meresahkan dan memiliki potensi kecelakaan tinggi di sekitar Kota Malang.

"Nanti malam kami akan antisipasi balap liar, karena pada musim libur, biasanya mereka keluar untuk balapan," ujar Leo.

Pada Tahun Baru Imlek 2571 yang menurut penanggalan Tiongkok memasuki tahun Tikus Logam, dinyatakan sebagai tahun yang penuh keterampilan bagi umat manusia untuk mendapatkan berkah.

Dengan salah satu filosofinya adalah jika seorang petani di Indonesia itu terampil dalam mengolah sawah, maka akan mendapatkan hasil melimpah. Sementara jika tidak, maka hasil panen juga tidak akan baik.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here