Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
LENSAPANDAWA.COM – Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 yang menjadi penentu industri otomotif kendaraan berpenggerak motor listrik ternyata juga dinanti perusahaan dari luar sektor otomotif, yaitu United. Perusahaan sepeda kayuh itu akhirnya terjun ke dunia sepeda motor listrik bersaing dengan pabrikan lain.
Manajer Electric Bike Division United Andry Dwinanda mengatakan pengembangan motor litrik sejak tahun lalu. Setelah dianggapnya mumpuni dan ditopang dengan regulasi kendaraan listrik, United pun akhirnya berani memperkenalkan motor-motor listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 pekan lalu.
“Ini baru pertama kami perkenalkan sekalian pre-order. Motor listrik ini sudah kami kembangkan sejak tahun lalu. Dan pas saat regulasi terbit, makanya sekalian kami keluarkan di sini,” kata Manajer Electric Bike Division United Andry Dwinanda belum lama ini.
Sekitar empat tahun silam, perusahaan sempat meluncurkan sepeda listrik yang seharusnya diikuti peluncuran motor listrik. Peluncuran kuda besi berpenggerak motor listrik tertunda karena masih menunggu kepastian regulasi.
“Pada 2015 kami sudah pernah luncurkan sepeda listrik. Untuk motor listrik bukan tidak bisa saat itu tapi kami hold dulu menunggu ada dukungan pemerintah (lewat regulasi),” ungkap Andry lagi.
Berdasarkan hasil pengembangan, perusahaan mampu menghasilkan dua produk motor listrik, yaitu tipe MG 1 berwujud skuter listrik yang sepintas bisa dijadikan lawan skuter listrik Honda PCX. Skuter listrik tersebut dijual Rp26,9 juta off-the-road.
Menurut Andry motor bisa melaju sejauh 100 km per jam, sementara maksimal jarak tempuhnya untuk satu kali pengisian mencapai 100 km.
Motor kedua Type T yang menggendong baterai lebih kecil, yaitu lithium 60V28Ah dengan motor listrik berkekuatan 1.800 watt. Maksimal kecepatan Type T cuma 55 km per jam, sedangkan jarak tempuh satu kali pengisian 60 km. Motor ini dijual Rp15,9 juta off-the-road.
“Desain kami buat bongsor karena mengamati nih trend skuter Indonesia seperti apa sih,” katanya.
Andry menjelaskan perakitan motor dilakukan di Indonesia. Rencana ke depan akan menggunakan tiga pabriknya -dua di Gunung Putri dan satu di Cikupa, yang punya kapasitas produksi per tahun sebanyak 500 ribu unit khusus motor listrik.
“Kapasitas kami segitu untuk motor listrik tapi kan lihat nanti demand juga seberapa banyak,” ucap Andry.
Andry memaparkan pihaknya bakal membuat outlet khusus yang cuma menjajakan motor berbasis listrik. Sedangkan untuk pelayanan purna jual, bakal ada sistem ‘home service’ seperti dilakukan produsen roda dua lain.
Kata Andry motor listriknya bakal menyasar kota-kota besar di Indonesia terutama Bandung, Surabaya, Medan, hingga Makassar yang menjadi kota besar di Tanah Air. Perusahaan menyasar wilayah-wilayah yang lebih dahulu memiliki fasilitas pengisian daya.
“Pokoknya kami mulai di kota besar,” katanya.
Impor komponen dari Vietnam dan China
Dalam meracik motor listrik, Terang Dunia Internusa sebagai prinsipal United mengakui masih harus berkolaborasi dengan pihak luar dalam penyediaan komponen. Namun, Andry memastikan pihaknya mengoptimalkan agar motor listrik United tetap menggunakan komponen lokal. Saat ini beberapa komponen didatangkan dari beberapa negara seperti Vietnam dan China
Misalnya baterai sebagai salah satu komponen utama pada kendaraan listrik, dijelaskan Andry sudah menggunakan komponen lokal.
“Seperti baterai, ada perakitannya di Indonesia ya kami pakai. Ini baterai dari Indonesia, supllier-nya Indonesia, kemudian juga. Dari ban dan baterai saja kandungan lokal produk kami sudah mencapai 30-40 persen,” ujar dia
Sedangkan komponen motor listrik masih menggunakan komponen impor, namun itu tidak bertahan lama karena perusahaan sudah menjajaki kerja sama dengan perusahaan pemasok komponen motor listrik di dalam negeri.
“Ke depan ini mungkin supllier menggunakan Bosch,” ungkap Andry .
Harga ‘Merakyat’
Andry mengaku optimistis bisa mengarungi pasar kendaraan tanpa emisi di Tanah Air. Salah satu strateginya bisa menghadirkan produk berkualitas, namun dengan harga bersaing dengan merek motor listrik China dan Jepang bahkan lokal sekalipun.
Ia menyebut harga skuter listrik United punya daya saing kuat karena spesifikasinya telah disesuaikan untuk kebutuhan masyarakat, sebab menjual motor yang menggunakan komponen dan aksesori atau fitur berlebih yang potensi mendongkrak harganya.
Bisa diartikan bahwa perusahaan mencoba menghadirkan solusi berkendara masyarakat perkotaan tanpa membebani mereka dengan harga tinggi. Kerang berpikir ini akhirnya menjadi ide awal perusahaan dalam mengembangkan motor ramah lingkungan.
Andry menilai ‘sayang’ jika merek lokal yang sudah disesuaikan dengan kondisi pasar justru tidak mampu bersaing dengan brand luar karena berbagai alasan, salah satunya harga.
“Kami kemas dengan desain atau bentuk yang menjawab kebutuhan orang-orang,” ujar Andry yang menjelaskan masih mempertahankan bisnis sepeda kayuh.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.