Ilustrasi (CNN Indonesia/Sahril)
LENSAPANDAWA.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas vulkanik lima gunung api selama September 2019. Setidaknya ada lima gunung api yang secara aktif menyemburkan material.
Saat ini, total terdapat 8 gunung api yang tengah mengalami erupsi. Lima gunung masuk dalam erupsi ekplosif dengan semburan material ke angkasa. Sementara tiga lainnya termasuk erupsi lelehan sehingga tidak menyemburkan material.
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api, PVMBG, Devy Kamil Syahbana menyebut lima gunung api dengan erupsi adalah Gunung Anak Krakatau, Gunung Ibu, Gunung Dukono, Gunung Semeru, dan Gunung Tangkuban Parahu.
“Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda sebanyak 62 erupsi, Gunung Ibu di Halmahera Barat 1280 erupsi, Gunung Dukono di Halmahera Utara 183 erupsi, Gunung Semeru 694, dan Gunung Tangkuban Parahu 4 erupsi,” kata Devy usai diskusi Forum Merdeka Barat 9, Rabu (2/10).
Devy menjelaskan selain kelima gunung ini, ada tiga gunung yang mengalami erupsi secara efusif atau lelehan. Erupsi sifatnya mengalir dan berupa lelehan magma, tidak ada material yang dilontarkan ke atas.
Ketiga gunung tersebut adalah Gunung Merapi di Yogyakarta yang mengalami 479 kali guguran magma maupun awan panas. Kedua, Gunung Soputan di Sumatra Utara dengan guguran magma sebanyak 282 kali. Ketiga, Gunung Karangetan di Sulawesi Utara juga dengan guguran magma 2637 kali.
“Bulan September tidak ada korban jiwa, tapi kita soroti Gunung Karangetan di Sulawesi Utara. Saat ini guguran lava mengalir beberapa kali ke arah samping sejauh 1750 meter dari puncak. Kemudian hembusan asap kelabu tebal setinggi 25 sampai 500 meter,” kata Devy.
Devy khawatir pasalnya pemukiman terdekat berjarak 2 ribu meter dari puncak. Jadi jarak antara ujung guguran lava ke pemukiman terdekat hanya berjarak 250 meter.
“Oleh karena itu kami merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas di radius 2,5 km dari puncak. Maupun untuk sektoral ke arah utara 4 km,” kata Devy.