Honda Accord generasi kesepuluh. (Foto: Dok. Honda Prospect Motor)
LENSAPANDAWA.COM – Honda Accord turun ‘drajat’ sedan Accord yang kemudian harganya Rp698 juta on-the-road untuk konsumen dalam negeri.
Jangan salah mengartikan kata ‘turun drajat’. Kata yang dimaksud adalah hanya dijual dalam satu varian mesin saja, yaitu dengan jantung penggerak 1.500 cc, atau menggantikan mesin besar sebelumnya, 2.400 cc naturally aspirated.
Artinya, cuma mesin yang turun, sementara di luar itu tetap menyuguhkan sedan berteknologi di kelasnya. Kendati ditopang mesin 1.500 cc, namun mesin telah dikencani komponen turbo.
Ini bukan untuk pertama kalinya Accord menggunakan mesin di bawah 1.700 cc. Di awal debutnya pada 1976, Accord sudah mengantongi mesin 1.600 cc sampai generasi ketiga Accord. Memasuki generasi keempat Accord ditopang mesin paling kecil 1.800 cc.
“Dengan kami meluncurkan Accord 1.500 cc tentu bisa menghindari pajak sedan yang terlampau tinggi di Indonesia. Accord bermesin baru kami bisa menjual dengan harga kompetitif plus paket fitur-fitur penunjang,” kata Marketing & After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy di Karawang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Kehadiran Accord generasi kesepuluh tentu sudah dinanti banyak konsumen di Indonesia. Di Tanah Air, Accord merupakan sedan pionir sejak 1978, dan sampai saat penjualannya diklaim mencapai 80.628 unit (1978-2018).
Sebagai model tertinggi sedan Honda di Indonesia, Accord tentu dikenal sebagai mobil keluarga dengan fitur canggih dengan segala penunjang kenyamanan dan keselamatan. Accord sendiri cukup banyak menarik perhatian bos perusahaan yang menginginkan sedan asal Jepang yang nyaman dan mewah, namun harga terjangkau.
Eksterior
Bagian luar Accord kami akui lebih ‘wah’ dengan headlight LED yang didesain menyipit mengapit gril yang kaya chrome. Jika kita simak, sangat besar perubahan yang terjadi pada bagian depan Accord generasi kesepuluh.
Accord baru menawarkan desain fastback atau dibuat melandai mulai dari pilar B ke belakang. Ini merupakan salah satu ‘pembaruan’ yang ditawarkan Honda untuk jenis mobil sedan terbarunya saat ini, setelah Civic Turbo.
Ada bagian lain yang cukup menyita perhatian, yaitu spoiler di atas pintu bagasi. Awalnya saya kira bagian menyumbul itu cuma tempelan, namun ternyata desain itu bawaan pabrik yang dibuat menyatu dengan pintu bagasi.
Desainnya tidak terlalu besar, tapi berhasil mempertegas karakter Accord baru. Tak berlebihan jika kami sebut Accord baru menyasar kamu pria ‘kebapaan’ yang menolak dianggap ‘tua’.
Interior
Dimensi sedan ini lebih panjang 55 mm, lebih lebar 12 mm dan lebih rendah 15 mm dibandingkan Accord generasi kesembilan. Improvement ini membuat insinyur Honda lebih leluasa mendesain kabin penumpang seperti meletakkan kursi depan dan belakang serta konsol tengah yang memisahkan pengendara dan penumpang depan.
Alhasil penumpang tinggi badan 168 cm yang duduk di kursi belakang terasa lebih rileks imbas menyisakan ruang kaki dan kepala penumpang belakang. Namun jok belakang tidak bisa diatur kemiringannya meski sudut kemiringannya telah sesuai untuk membuat penumpang betah berlama-lama di dalam.
Untuk bos yang duduk di jok kiri belakang tak perlu ‘ganggu’ penumpang depan. Sebab jok penumpang depan dapat disetel maju-mundur dan kemiringan sandarannya dengan menekan tombol di sebelah kanan sandaran jok depan.
Test Honda Sensing
Sistem Honda SENSING meliputi fungsi Collision Mitigation Brake System (CMBS) yang terintegrasi dengan Forward Collision Warning (FCW). Juga ada Road Departure Mitigation System (RDM) yang terintegrasi dengan Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist System (LKAS), Adaptive Cruise Control (ACC).
Kami sempat merasakan bagaimana canggihnya CMBS yang mampu mengaktifkan sistem rem di keempat roda ketika di luar kendali pengemudi. Klaim Honda, fitur ini bisa bekerja meski kendaraan dipacu hingga di atas kecepatan 100 km per jam. Kami yang mencoba pada kecepatan 50 km per jam sudah bisa menilai bahwa fitur canggih ini terbukti menghindari tumbukan.
Satu yang perlu diingat, jika fitur aktif sebanyak 5 kali dalam satu periode perjalanan (tanpa mesin mati), maka pengemudi harus mereset ulang program dengan cara mematikan mesin mobil. Memang tidak praktis, bagian ini seharusnya menjadi ‘PR’ Honda bagaimana membuat fitur selalu aktif tanpa syarat.
Selain itu fitur LKAS yang siap ‘menegur’ pengemudi juga sangat agresif menjaga mobil agar tidak keluar dari marka jalan.
Pengemudi
Meski dasbor Accord baru dijejali ala-ala panel wood, namun tidak mengurangi kemewahan dalamnya. Pengemudi dihibur dengan instrument cluster layar digital 7 inci, Display Audio Touchscreen 8 inci, setir dengan tombol multifungsi.
Jok pengemudi dapat diatur secara elektris sebanyak total 12 arah, termasuk 4-way adjustable lumbar support. Sementara kursi penumpang depan dapat diatursecara elektris ke sebanyak empat arah. Menariknya jok pengemudi secara otomatis akan mundur 33 mm ketika pintu dibuka.
Accord terbaru menyimpan mesin DOHC 1.500 cc VTEC Turbo bertenaga 187,4 daya kuda pada 5.500 rpm dan torsi maksimal 260 Nm pada 1.600 – 5.000 rpm. Di atas kertas Accord Turbo punya mesin yang tenaganya lebih besar dari mesin 2.400 cc naturally aspirated pada generasi Accord sebelumnya.
Mesin barunya dilengkapi oleh transmisi Continuously Variable Transmission (CVT). Praktis mulus dalam setiap perpindahan. Saya lebih cuka menggunakan mode Sport dibantu paddle shift untuk perpindahan gigi transmisi saat memacu mobil di Tol Purbaleunyi menuju Bandung, karena responnya menjadi lebih agresif meski masih terdengar suara mesin meraung-raung.
Di jalan tol saya sempat mengaktifkan fitur ACC. Pengendaraan dengan fitur ini sangat menyenangkan, saya tidak perlu menginjak pedal gas dan rem, sebab Accord baru sangat sigap secara otomatis mengikuti gerak mobil di depannya. Fitur ini cocok untuk pengemudi yang ‘agak’ bosan di jalan atau perjalanan stop and go, tapi bukan untuk digunakan bagi pengemudi yang didera rasa kantuk.
Kesimpulan
Mengemudi Honda Accord generasi terbaru sangat menyenangkan terutama saat menikmati hentakan mesin 1.500 cc Turbo. Secara keseluruhan perubahan yang terjadi tidak meninggalkan performa dan kenyamanan mobil.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.
