Bluecore salah satu teknologi penghemat bahan bakar dari Yamaha. (Foto: CNN Indonesia/Harvey Darian)
LENSAPANDAWA.COM – Kompetisi skuter matik (skutik) entry level Honda Beat dan Yamaha Mio di Indonesia kian sengit setelah Astra Honda Motor meluncurkan generasi baru Beat di awal tahun ini. Yamaha Indonesia pun merespons kehadiran Honda Beat 2020.
Honda Beat generasi terbaru diluncurkan setelah ada perubahan pad sasis dan mesin yang telah dikoprek guna meningkatkan tenaganya.
Menurut perusahaan dengan ciri khas logo garpu tala itu, peluncuran generasi terbaru Beat 2020 bukan ‘masalah besar’. Sebab skutik Mio diakui masih kompetitif di pasar roda dua dalam negeri. Yamaha masih percaya skutik Mio masih digemari konsumen.
“Ya kami itu percaya diri dengan Mio yang kami punya,” kata Manager Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat pada akhir pekan lalu.
Beat 2020 mengalami perubahan besar, salah satunya rangka yang kini mengandalkan eSAF (enhanced Smart Architecture Frame). Skutik Honda pertama yang pakai eSAF adalah skutik 110 cc Genio, diluncurkan pada Juni 2019.
Diketahui Yamaha memiliki produk sekelas dengan Beat yaitu Mio. Dari sisi kapasitas mesin, jantung penggerak Beat 110 cc, sementara Mio bermesin 125 cc setelah Yamaha meninggalkan mesin-mesin 110 cc pada skutik sekitar tiga tahun lalu.
[Gambas:Video CNN]
Mesin 110 cc sempat disematkan pada skutik Mio sebelum akhirnya disuntik mati. Kendati demikian, masih banyak konsumen menganggap bahwa Mio dan Beat masuk dalam satu segmen.
Beat 2020 dibanderol Rp16,45 juta- Rp17,15 juta. Sementara Mio menggendong mesin 125 cc dijual mulai Rp15,8 juta- Rp17,135 juta.
“Mio kami 125 cc, teknologi bluecore. Ya kalau mau bicara irit, katakanlah orang mau cc yang murah irit. Ya enggak juga. Irit itu dilihat dari pemakaian juga dan biaya perawatan. Dan selain irit tenaga motor ini besar,” ucapnya.
Antonius menambahkan jika konsumen meminta ada perubahan pada Mio, hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan dilakukan, namun belum bisa dipastikan waktunya.
“Jadi kami tidak khawatir, pilihan ada di tangan konsumen,” tutup Antonius.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.