Riset: Kehidupan Tak Seimbang Jadi Faktor Data Pribadi Bocor

0
122
Riset: Kehidupan Tak Seimbang Jadi Faktor Data Pribadi BocorIlustrasi. (REUTERS/Kacper Pempel)

LENSAPANDAWA.COM – Kaspersky Lab mengatakan keseimbangan kehidupan pribadi dengan pekerjaan mempengaruhi kerentanan kebocoran data pribadi. Karyawan dikhawatirkan bisa bertindak ceroboh terkait penyimpanan informasi perusahaan.

Kaspersky mengatakan rata-rata pekerja di Meksiko menghabiskan rata-rata 43 jam seminggu untuk bekerja. Era bekerja pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB sudah lama berlalu.

Keadaan telah menyebabkan para pekerja kewalahan untuk mengelola kehidupan profesional dan pribadi mereka. Pekerja terbiasa meninggalkan barang pribadi di kantor dan melakukan tugas-tugas rumah tangga di tempat kerja. Dari segi penyimpanan data digital, pekerja juga merasa nyaman menyimpannya di perangkat pribadi mereka secara sembarangan. Penelitian Kaspersky mengungkapkan bahwa 80 persen karyawan merasa tidak perlu bertanggung jawab untuk memastikan email, file, dan dokumen memiliki izin akses yang tepat.

Beberapa contoh dari data penting dalam perusahaan adalah data pribadi yang sensitif, rincian pembayaran, dan kode otorisasi dinyatakan sembarangan disimpan oleh pekerja.

Hanya lebih dari setengah (56 persen) karyawan teratur menghapus item yang sudah tidak digunakan dari kotak masuk e-mail, dan hanya sepertiga (34 persen) yang menyingkirkan file usang pada perangkat keras mereka.Kaspersky mengatakan kekacauan digital disebabkan oleh tanggung jawab pribadi yang tidak mumpuni. Minimnya tanggung jawab juga disertai ketidakmampuan orang dalam memilih dan menggunakan lingkungan berbeda untuk tujuan berbeda yang menyingkirkan file usang pada perangkat keras mereka.

Oleh karena itu, Kaspersky mengatakan perusahaan perlu menumbuhkan budaya perusahaan di mana semua orang peduli untuk melindungi bisnis dan keamanannya. Memberikan edukasi kepada karyawan sangat penting demi memahami pentingnya keamanan data.

Edukasi terkait peran mereka di dalamnya dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keamanan data juga diperlukan.

Penelitian Kaspersky melibatkan tujuh ribu pekerja dari Britania Raya, Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia, Brasil, China, Meksiko, Jepang, Malaysia, Afrika Selatan, Rusia, Turki. Tujuh ribu orang ini bekerja di kantor dan menggunakan komputer.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here