Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Aditya Panji)
LENSAPANDAWA.COM – Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) mengungkapkan hasil pencatatan Indodax saat ini pemain bitcoin di Indonesia telah mencapai 1,7 juta orang. Indodax merupakan perusahaan yang melayani platform marketplace untuk membeli dan menjual aset digital.
“Pengguna kripto di Indonesia itu belum sampai 2 persen, hanya 1 persen kalau berdasarkan anggota yang terdaftar di Indodax sekitar 1,7 juta anggota,” kata Direktur Eksekutif ABI MUhammad Deivito Dunggio kepada awak media usai konferensi pers Empowering Blockchain Summit 2019 di Jakarta, Kamis (15/8).
“Di mana Indonesia punya 250 juta penduduk, 0,5 persennya saja yang terdaftar. Itu bisa kita jadikan patokan pengguna kripto di Indonesia,” ucapnya.
CNNIndonesia.com pun mencoba menelusuri laman resmi Indodax dan tercatat sebanyak 1.742.230 anggota yang melakukan jual beli aset digital berbasis rupiah itu.
Oleh karena itu, jika berbicara soal jenis serangan siber cryptojacking yang digunakan peretas untuk menambang mata uang digital yang diambil melalui perangkat komputer yang tidak digunakan. Deivito menilai cryptojacking bukan hal yang harus dikhawatirkan, mengingat anggota kripto di Indonesia hanya 1,7 juta orang.
“0,5 persen yang terpapar dengan teknologi ini ya memang ada kemungkinan untuk mengalami cryptojacking, tetapi menurut saya tidak perlu menjadi sebuah ketakutan,” jelasnya.
ABI pun menyebut bahwa teknologi pencatatan digital seperti blockchain lebih aman dibanding pencatatan yang sentralisasi. Artinya, pencatatan itu dilakukan hanya menggunakan satu server.
Sedangkan teknologi blockhain sendiri menggunakan lebih dari satu server. Maka dari itu, peretas dinilai lebih memilih teknologi yang dimainkan oleh satu server.
“By nature, teknologi blockchain itu lebih secure [aman] daripada teknologi pencatatan yang sentralisasi karena untuk melakukan manipulasi atau hacking, peretas lebih memilih yang sentralisasi karena server cuma satu. Kalau blockchaion server-nya lebih dari satu,” pungkas Deivito.