Ilustrasi (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
LENSAPANDAWA.COM – Oppo menantang balik Samsung untuk membuka data GfK yang menyebut Samsung masih menguasai pangsa pasar ponsel pintar Indonesia pada kuartal dua 2019. Kedua perusahaan sama-sama mengklaim sebagai penguasa pangsa pasar di Indonesia menggunakan dasar riset berbeda.
PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto mempertanyakan apakah data GfK yang digunakan oleh Samsung telah dibuka ke publik atau belum.
“Data publiknya ada tidak? data publiknya ada baru kita rilis. Saya waktu itu sudah mau menyebut nomor satu tapi saya tidak bisa bicara karena tidak ada data publik Canalys ini. Harus ada data publik. Publik harus bisa lihat,” kata Aryo dalam peluncuran aplikasi Oppo Services di Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Sebelumnya, Oppo menggunakan data dari Canalys yang menahbiskan Oppo sebagai penguasa pangsa ponsel dengan angka 26 persen. Sementara Samsung ditahbiskan oleh GfK sebagai penguasa pangsa pasar di Indonesia dengan angka 50 persen.
“Yang kita lihat itu, Canalys, dia bukan perusahaan ecek-ecek. Tapi yang jelas kita bisa lihat dari situ bahwa persentase Oppo bisa lebih besar,” katanya.
Selain di Indonesia, Oppo juga telah menguasai negara Filipina. Artinya Oppo telah menguasai dua negara secara global. Status Oppo sebagai penguasa ponsel pasar pintar di Indonesia ini membuat Indonesia menjadi salah satu pasar penting bagi Oppo.
Kepercayaan dari kantor pusat Oppo juga akan tumbuh dan akan memprioritaskan Indonesia sebagai pasar untuk memasukkan ponsel-ponsel teranyar.
“Yang pasti data itu tumbuh kepercayaan lagi di pusat untuk ke indonesia. Kepercayaannya apa, yaitu dalam bentuk produk. Jadi produk-produk yang akan dirilis mungkin pusat akan mempertimbangkan Indonesia ikutan merilis,” kata Aryo.
Aryo mengatakan tahun ini Oppo akan merilis delapan produk terbaru di Indonesia. Saat ini Oppo telah merilis Oppo F11, Oppo Reno series, dan Oppo K3.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.