Tim SAR gabungan mendapat pengarahan sebelum mencari pesawat hilang kontak di pedalaman Papua beberapa waktu lalu. (ANTARA/Evarianus Supar)
LENSAPANDAWA.COM – Jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan/ atau tim SAR Timika hingga kini masih menunggu hasil kerja Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua dalam mengidentifikasi jenazah dua korban kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK CDC yang jatuh di kawasan pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika beberapa waktu lalu.
Kepala Kantor SAR Timika, Monce Brury di Timika, Sabtu, mengatakan dari empat korban yang ikut dalam penerbangan pesawat nahas itu, hingga kini dua jenazah belum bisa teridentifikasi yaitu Yudra selaku Copilot dan Ujang Suhendar selaku mekanik.
"Sampai sekarang jenazah kedua korban belum teridentifikasi. Sampel jenazah para korban sudah dikirim ke Jakarta untuk diidentifikasi lebih lanjut di sana termasuk yang terakhir ditemukan oleh Tim Vertical Rescuer Indonesia semuanya sudah dikirim ke Jakarta," jelas Monce.
Adapun bagian lain dari jenazah kedua awak pesawat Twin Otter PK CDC itu hingga kini masih tersimpan di kamar jenazah RSUD Mimika.
Pesawat Twin Otter PK CDC milik PT Carpediem Air hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak pada Rabu (18/9).
Serpihan pesawat nahas itu baru ditemukan pada Minggu (22/9) di lereng kawasan Pegunungan Distrik Hoeya, Mimika.
Adapun evakuasi jenazah keempat korban dilakukan pada Rabu (25/9) oleh empat personel SAR Timika.
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua, Kombes Pol Drg Agustinus Mulyanto Hadi beberapa waktu lalu di Timika mengatakan jenazah dua korban kecelakaan pesawat PK CDC atas nama Yudra selaku Copilot dan Ujang selaku mekanik hingga kini belum bisa teridentifikasi.
Tim DVI Polda Papua akan menindaklanjuti identifikasi jenazah kedua korban melalui pemeriksaan sampel DNA ke Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri di Jakarta.
Selain melakukan pemeriksaan DNA, Tim DVI kini mencoba menelusuri pemeriksaan melalui golongan darah para korban.
"Golongan darah memang bukan alat identifikasi, tapi dengan jumlah korban yang tidak begitu banyak maka diharapkan bisa membantu meskipun itu tidak signifikan. Mudah-mudahan masih bisa diambil golongan darahnya," jelas dia.
Adapun jenazah dua korban lainnya yaitu atas nama Bharada Hadi Utomo, anggota Resimen II Pasukan Pelopor Koorps Brimob Polri dan Dasep Sobirin Ishak, Kapten Pilot pesawat Twin Otter DHC6-400 PK CDC sudah teridentifikasi dan telah dikebumikan di kampung halamannya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.