Wuling Confero 1-bintang ASEAN NCAP. (ASEAN NCAP)
LENSAPANDAWA.COM – Salah satu cara menilai tingkat keselamatan mobil pada zaman modern sekarang ini yakni dengan mencermati hasil uji tabraknya. Namun apakah Anda tahu sejak kapan produsen mobil sepakat bahwa cara menabrakkan mobil efektif buat mengetahui tingkat keselamatan?
Produsen mobil yang pertama kali melakukan uji tabrak internal adalah General Motors (GM) pada 1934. Namun jauh sebelum itu, dunia otomotif bekerja mencari cara membuat mobil semakin aman, bukan hanya untuk penumpang tetapi juga pejalan kaki.
Dilansir dari crashtest.org, kekhawatiran soal keselamatan sudah muncul sejak kecelakaan mobil pertama yang menyebabkan kematian terjadi pada 31 Agustus 1869.
Dari sana kemudian banyak produsen otomotif mulai memberikan sumbangsih pemikiran dengan menciptakan sejumlah fitur keselamatan pada mobil. Sistem keselamatan pertama yang diperkenalkan rem hidrolik pada 1922, lalu pada 1930-an sejumlah fitur lain mulai muncul.
Pada 1930 seorang ahli bedah plastik bernama Claire Straight dan seorang dokter bernama C.J. Strickland mengusulkan penggunaan sabuk pengaman dan dasbor ‘empuk’.
Thenewswheel.com menceritakan GM sudah melakukan serangkaian uji tabrak sendiri sejak 1934. GM pernah mencoba menerjunkan mobilnya dari atas bukit kemudian ditabrakkan pada sebuah penghalang beton.
Dalam tes awal fokusnya belum kepada bagaimana melindungi pengemudi dan penumpang, melainkan mempelajari agar mobil menjadi lebih kuat dan tangguh.
Pada sisi lain fitur keselamatan terus berkembang, misalnya sistem rem cadangan ditemukan Hudson Terraplane pada 1936, lalu American Tucker dilengkapi dasbor empuk pertama di dunia pada 1947.
Pada 1949, Chrysler Crown Imperial menjadi mobil pertama yang dilengkapi rem cakram standar.
Pada 1958 Volvo menemukan sabuk pengaman tiga titik. Perangkat ini menjadi fitur standar di semua mobil Volvo pada 1959, pada tahun yang sama sandaran kepala jok juga mulai digunakan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga dikatakan berkontribusi pada sejarah keselamatan mobil dengan mendirikan forum dunia untuk harmonisasi regulasi kendaraan pada 1958 yang tujuannya menetapkan standar internasional.
Kelahiran Lembaga Uji Tabrak
Pada 1966 Amerika Serikat mendirikan Department of Transportation (DoT). Setelah itu National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) berdiri pada 1967.
Pada 1979 NHSTA mulai melakukan uji tabrak terhadap mobil-mobil populer dan mengumumkan hasilnya ke publik. Uji tabrak ini dikenal dengan New Car Assessment Program (NCAP), kemudian berkembang menjadi Euro NCAP serta Asean NCAP.
Uji tabrak yang melibatkan tabrak depan dimulai pada 1995. Umumnya pengujian ini dilakukan pada mobil yang melaju pada kecepatan tertentu kemudian menabrak penghalang di depannya.
Setelah itu pengujian berkembang ke uji tabrak samping, simulasi tabrakan pejalan kaki, dan dampak kecelakaan terhadap penumpang anak-anak.
Uji tabrak tidak melibatkan manusia, melainkan menggunakan boneka yang dilengkapi sejumlah sensor. Para ahli kemudian memeriksa dampak kerusakan mobil serta efek kecelakaan yang timbul kepada boneka tersebut.
Fitur yang ada pada mobil juga menjadi penilaian. Sementara akumulasi penilaian bakal diumumkan dalam jumlah rating bintang. Rating tertinggi merupakan lima bintang yang artinya mendapatkan nilai sempurna.
Setiap tahun uji tabrak selalu mendapatkan evaluasi dan penyesuaian dengan kemajuan teknologi otomotif.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.