Tulang Bawang Barat, Lensapandawa.com – Terkait pembelian Sampul Raport di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 22, Kabupaten Tulangbawang Barat, kapsek menjelaskan bahwa itu sarana anak murid.
“Sebetulnya sarana anak-anak murid seperti beli penggaris, pena, buku, begitu pula sampul raport,” kata Budiono Kepala sekolah SMP 22 Tubaba, pada Jum’at (20/01/2023).
Budiono juga menjelaskan sekolah bahwasanya, sampul raport tersebut tidak dianggarkan dalam Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS).
“Memang sekolah kami tidak menganggarkan di Arkas,” ujarnya.
Karena, lanjut kapsek, sekolah sudah menyediakan koprasi untuk Menjual perlengkapan berbagai keperluan anak murid.
“Didalam koperasi sekolah kita menjual berbagai keperluan anak murid seperti, bolpoin, pensil, buku, penggaris,” ucapnya.
Adapun, saat di tanya adakah pertemuan antara sekolah dengan wali murid kapsek menjelaskan.
“Kita tidak perlu ngumpul kan wali murid cukup bilang sama murid saja kalau mau beli raport, kalau gak mau juga gak apa-apa,” jelasnya.
Ia juga mengatakan murid sekolah SMP 22 ada 217, sementara penyediaan untuk sampul raport di koprasi ada 150 biji.
“120 murid yang baru beli tersisa 30 biji dari stok, kita menyediakan 150 di koperasi, dengan harga per sampulnya Rp. 50 ribu, sedangkan yang lain belum beli masih Makai yang lama, kalau mau beli baru kita sediakan,” ungkapnya.
Budiono membeberkan bahwa dalam pembelian atau penebusan sampul tersebut bukan hanya ada disekolah dia saja melainkan semua sekolah seperti itu.
“kalau beli sampul rapot ini bukan di sekolah kita aja,” imbuhnya.
Sekolah SMP negeri 22 Tubaba untuk pembelian keperluan anak murid tidak perlu beli di toko lain dikarenakan sudah adanya koprasi, untuk pemesanan, mereka punya langganan yaitu di toko Jibril.
“Sekolah juga tidak memaksa bagi murid, mereka memesan baru di sediakan dan kalau gak ada dikoprasi kami belikan di toko Jibril,” tutupnya.
(Uya)