Ilustrasi drone. (U.S. Air Force photo)
LENSAPANDAWA.COM – Turki menerjunkan pesawat nirawak (drone/ UAV) buatan dalam negeri dalam konflik dengan Suriah. Dua drone tersebut adalah Anka-S dan Bayraktar-TB2. Setelah membahas spesifikasi Anka-S.
Bayraktar TB-2 merupakan pesawat nirawak jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diproduksi oleh Baykar Makina. Drone memiliki daya jelajah lebih dari 150 kilometer dengan tingkat ketahanan 24 jam dan bisa terbang dengan ketinggian maksimal 22.500 kaki.
Drone memiliki kecepatan maksimum 220 kilometer per jam dengan kecepatan jelajah 130 kilometer per jam. Drone mampu mengangkut beban dengan berat hingga 55 kilogram.
Bayraktar TB2 terbang pertama kali pada April 2014. Enam drone pertama dikirimkan ke Angkatan Darat Turki pada 2014. Pada Juni 2015, Angkatan Darat Turki kembali mendapatkan enam drone Bayraktor TB2.
Dilansir dari Army Technology, drone memiliki panjang 6,5m, rentang sayap 12m dan berat lepas landas maksimum 630kg.
Bayraktar TB2 menampilkan desain monnokok yang mengintegrasikan struktur v-tail terbalik. Badan pesawat terbuat dari serat karbon, Kevlar, dan komposit hibrida.
Setiap sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam kendaraan udara, dua stasiun kontrol tanah (GCS), tiga terminal data tanah (GDT), dua terminal video jarak jauh (RVT) dan peralatan pendukung di darat.
[Gambas:Video CNN]
Drone Anka-S
Turki juga menggunakan drone buatan sendiri Anka-S dalam konflik dengan Suriah. Anka-S adalah drone yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) untuk Angkatan Bersenjata Turki.
Drone digunakan untuk misi pengawasan, pengintaian, pelacakan hingga intelijen. Anka-S merupakan salah satu varian dari Anka drone UAV. Belakangan drone Anka-S menjadi tenar lantaran perdana dipakai Turki untuk melumat pasukan Suriah.
Anka-S mampu mengangkut beban hingga 200 kilogram sehingga mampu digunakan untuk berbagai misi. Drone ampu mengangkut senjata di bawah sayapnya. Senjata yang dapat diangkut seperti Rokestan Smart Micro Munition (MAM-L) yang diluncurkan dengan rudal.
Selain itu, dan peluru kendali (rudal) CIRIT 2.75in bisa digunakan untuk menyerang kendaraan lapis baja ringan, personel, hingga tempat penampungan militer.Anka-S UAV ditenagai oleh mesin turboprop PD170, yang dikembangkan oleh Turkish Engine Industries (TEI).
Mesin diesel dengan bahan bakar jet JP-8 menghasilkan daya maksimum 150hp. Baling-baling pendorong yang dipasang di bagian belakang memberikan kinerja yang unggul di ketinggian tinggi.
Pesawat tak berawak ini memiliki daya tahan lebih dari 24 jam dan dapat terbang pada ketinggian maksimum 30.000 kaki.
Anka-S UAV dapat dioperasikan dalam mode kontrol otonom dan remote. Dalam mode otonom, komputer kontrol penerbangan di pesawat memandu pesawat ke setiap titik lewat yang telah ditentukan. Dalam mode kendali jarak jauh, UAV diterbangkan oleh operatornya dari stasiun kontrol tanah menggunakan komputer digital
Dilansir dari Airforce Technology, operator dapat mengirim perintah, kontrol, dan tujuan misi ke enam UAV melalui antena SATCOM di udara dan Sistem Komunikasi Angkatan Bersenjata Turki. Terminal satelit juga memungkinkan operator untuk mengubah jalur penerbangan selama mode penerbangan.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.