Staf Labkes Dinkes Maluku “kawal” spesimen warga Tanimbar

0
150
Staf Labkes Dinkes Maluku Suasana konferensi pers penanganan warga yang diduga terinveksi virus Corona di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, Kamis (13/2) (ANTARA/Simon Lolonlun)

LENSAPANDAWA.COM – Staf Laboratorium Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan Maluku "mengawal" spesimen warga Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), BN yang masuk orang dalam pemantauan terkait virus corona telah diambil untuk dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta pada 15 Februari 2020.

Kadis Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh, Minggu, mengatakan, staf Labkes Dinkes setempat, "mengawal" spesimen BN sejak diambil pada 14 Februari 2020 hingga dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta pada 15 Februari 2020.

"Kami "mengawal" spesimen dari BN yang kembali dari Malaysia pada 7 Februari 2020, setelah pasien karantina dalam pemantauan selama 14 hari di ruangan isolasi RSUD Dr.PP Magretti, Saumlaki, ibu kota KKT," ujarnya.

Meikyal yang berada di Saumlaki, untuk memantau langsung pengambilan spesimen dan penanganan BN mengatakan, kondisinya saat ini semakin membaik, menyusul keluhannya deman, batuk, pilek dan nyeri kerongkongan dengan suhu badan 36,5 derajat Celcius, sedangkan sesak nafas masih dalam batas toleransi.

"Jadi kesehatan mahasiswa jurusan fakultas hukum jurusan internasional di salah satu perguruan tinggi di Bali itu semakin membaik, tetapi tetap di dikarantina di ruangan isolasi VIP RSUD Magretti selama 14 hari, sambil menunggu hasil pemeriksaan spesimen Balitbang Kemenkes," tambahnya.

Sebelumnya, Sekda Maluku, Kasrul Selang, mengimbau masyarakat, baik di KKT maupun Maluku hendaknya tidak perlu khawatir berlebihan karena proses penanganan BN dikoordinasikan dengan Posko Penanggulangan Virus Corona Kemenkes.

"Kami dilaporkan bahwa BN hanya deman, batuk, pilek dan nyeri kerongkongan dengan suhu badan 36,5 derajat Celcius, sedangkan sesak nafas masih dalam batas toleransi," katanya.

Karena itu, tim dari Dinkes Maluku bersama peralatan perlindungan diri telah dikerahkan ke Saumlaki untuk menangani BN yang awalnya merupakan mahasiswa hukum internasional di Bali dengan prestasi baik sehingga dikirim ke Malaysia selama enam bulan sebelum kembali ke Indonesia melalui Medan pada 7 Februari 2020.

Sekda memastikan, berdasarkan koordinasi staf Unicef perwakilan Maluku, dr.Sisca dengan WHO ternyata teman sekamar BN di Malaysia asal Banglades tidak meninggal.

"Jadi masyarakat Maluku hendaknya tidak perlu khawatir yang berlebihan karena Pemprov Maluku telah membuka Posko Penanganan Virus Corona di kantor dinkes setempat, berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Pattimura Ambon memasang alat thermo scanner, mendeteksi suhu tubuh penumpang serta Kantor Kesehatan Pelabnuhan (KKP) Kelas II Ambon menyiapkan tenaga medis maupun peralatan di setiap pelabuhan laut," tegasnya.

Sedangkan, Kasie Karantina KKP Kelas II Ambon, Nazir Tuasamu mengatakan pihaknya intensif memantau setiap kapal yang masuk ke pelabuhan dari negara terpapar virus corona seperti Hongkong, Singapura dan Malaysia.

"Kami juga memantau setiap kapal layar seperti dari Australia yang masuk ke Maluku dengan sistem terkoneksi 24 jam dengan pihak berkompeten lintas sektoral dalam mengantisipasi virus corona," katanya.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here