Ilustrasi. BPPT (CNN Indonesia/Safir Makki)
LENSAPANDAWA.COM – Untuk mengantisipasi curah hujan tinggi khusus di kawasan Jabodetabek, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan teknik baru menggunakan bahan .
Menurut Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), teknik bahan semai flare ini akan dipusatkan di posko TMC di Bandara Budiarto Curug, Tangerang.
Menurut Kepala BBTMC-BPPT Tri Handoko, flare ini nantinya akan ditembakkan dari pesawat Piper Cheyenne (PK-TMC) milik BBTMC-BPPT. Tabung flare yang dibawa pesawat ini akan diisi garam. Flare itu lantas akan ditembakkan ke awan yang berpontensi menghasilkan curah hujan cukup tinggi.
“Kami membuka posko kedua dan sejak kemarin tim TMC Posko Curug sudah melakukan operasi perdana dengan penyemaian teknik flare. Dengan menggunakan flare pada operasi penyemaian awan, akan diperoleh efisiensi operasional yang lebih optimal,” kata Tri seperti tertulis pada siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (27/2).
Kelapa Sub Bagian Hubungan Media dan Pengaduan Masyarakat, Bagian Humas BPPT, Surya Pratama menyebut teknik ini baru digunakan untuk modifikasi cuaca di kawasan Jabodetabek. Namun, sebelumnya teknik ini pernah diterapkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Sementara itu Kepala Bidang Penerapan TMC Budi Harsoyo mengatakan TMC akan menggunakan dua jenis flare, yaitu Hygroscopics Flare dan AgI Flare BIP.
Teknik penyemaian dengan Hygroscopics Flare disematkan kandungan CaCl2. Bahan ini digunakan untuk menyemaikan awan yang baru tumbuh di wilayah Jabodetabek. Awan yang akan disasar terutama yang berada di kawasan downwind (turbin angin) seperti Depok, Bogor, dan sekitarnya.
[Gambas:Video CNN]
Penyemaian akan dilakukan dengan membakar flare sebanyak-banyaknya di dasar awan dengan ketinggian sekitar 3.000-4.000 kaki. Hal ini dilakukan untuk mengganggu pertumbuhan awan.
Sementara penyemaian dengan AgI Flare BIP bertujuan untuk menyemai awan-awan yang berada di ketinggian lebih dari 20 ribu kaki atau sekitar 60 meter. Awan yang akan disasar adalah awan cumulonimbus dengan suhu puncak awan ada di kisaran enam derajat Celcius.
“Kandungan bahan semai AgI Flare BIP ini adalah perak iodide. Di luar negeri sering dipakai untuk tujuan mengurangi hujan es,” kata Budi.
“Dengan kemampuan pesawat Piper Cheyenne yang dipakai saat ini, penyemaian dilakukan pada ketinggian minimal 10 ribu kaki di daerah updraft awan target. Semakin tinggi penyemaian, semakin baik,” lanjut dia.
TMC menyebut pihaknya telah melakukan dua kali penyemaian pukul 11:00 WIB kemarin (26/2) mengangkut lima buah Hygros Flare dengan target penyemaian di barat laut Jabodebatek, yaitu di Kepulauan Seribu.
Sementara penerbangan kedua dilakukan pukul 15:35 WIB dengan mengangkut empat buah AgI Flare dengan target penyemaian di barat daya Jabodetabek dan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.