Teknologi Layar Sentuh Ada Sejak Setengah Abad Lalu

0
160
Teknologi Layar Sentuh Ada Sejak Setengah Abad LaluIlustrasi ponsel layar sentuh. (Foto: SYED AHMED/Pexels)

LENSAPANDAWA.COM – Teknologi layar sentuh saat ini bukan lagi menjadi identitas satu perusahaan telepon seluler. Hampir semua vendor menggunakan teknologi tersebut di hampir setiap produknya.

Teknologi ponsel layar sentuh memang dipopulerkan oleh Apple lewat iPhone. Akan tetapi, Apple hanya melakukan inovasi terhadap teknologi layar sentuh untuk kebutuhan komersil.

Layar sentuh adalah layar yang peka terhadap sentuhan manusia atau stylus. Saking populernya, layar sentuh saat ini digunakan pada mesin ATM, sistem GPS, register kas, monitor medis, konsol game, komputer, telepon, dan terus muncul dalam teknologi yang lebih baru.

Melansir History Computer, teknologi layar sentuh sejatinya sudah ada selama hampir setengah abad. Eric Arthur Johnson, seorang insinyur di Royal Radar Establishment di Malvern, Inggris disebut merupakan orang pertama yang mengembangkan teknologi layar sentuh pada 1965.

Johnson mengembangkan teknologi layar sentuh untuk kontrol lalu lintas udara saat itu. Layar sentuk buatan Johnsosn adalah perangkat dengan kabel yang peka terhadap sentuhan jari berada di muka tabung sinar katoda tempat informasi dapat ditulis oleh komputer.

Johnson mendapatkan paten atas temuannya dari AS pada 1969 setelah pada 1967 membuat malah yang menjelaskan bagaimana teknologi layar sentuhnya mampu bekerja melalui diagram dan foto-foto prototipe.

Pada awal 1972, insinyur Denmarks yang bekerja di CERN bernama Bent Stumpe juga mengembangkan teknologi layar sentuh. Bent berhasil membangun layar sentuh dengan sejumlah tombol yang dapat diprogram serta memiliki konsol seperti bolsa sebagai pengarah (sepert mouse) dan tombol yang dapat diprogram.

Layar sentuh pertama buatan Stumpe dipasang pada 1973 dan tetap beroperasi hingga 2008 di CERN.

Layar sentuh kapasitif seperti buatan Stumpe merupakan layar yang sensitif pengaruh karena rangkaian listrik. Secara sederhana, sentuhan jari pada layar akan mengubah dielektrik kapasitor yang dapat diukur sebagai perubahan kapasitansi.

Perangkat lunak khusus pada teknologi Stumpe menghitung perbedaan kapasitansi relatif terhadap area di layar yang tidak disentuh dan mengidentifikasi dengan tepat ada perubahan yang terjadi. Informasi ini kemudian digunakan oleh perangkat lunak lain untuk menjalankan operasi yang diinginkan.

Pada 1972, Universitas Illinois juga mengembangkan teknologi bernama PLATO (Programmed Logic for Automated Teaching Operations) generasi ke-4, sebuah layar plasma Bitzer yang menggabungkan memori dan bitmap grafis ke dalam satu tampilan. Teknologi itu membuat penggunanya dapat membentuk garis pada layar.

Selain itu, teknlogi tersebut dilengkapi panel sentuh inframerah 16×16 yang memungkinkan menyentuh bagian mana pun di layar.

Melansir Mashable, Universitas Toronto berhasil mengembangkan tablet yang bisa membaca banyak titik kontak atau teknologi multi-touch pada tahun 1982. Sedangkan Bell Labs mengembangkan layar sentuh yang dapat mengubah gambar dengan lebih dari satu tangan pada 1984.

[Gambas:Video CNN]

Pada tahun yang sama dengan Bell Labs, ahli komputer Amerika Serikat Myron W. Krueger berhasil mengembangkan sistem optik yang melacak gerakan tangan.

Setahun kemudian, Universitas Toronto dan Bill Buxton, seorang ilmuwan komputer dan pelopor interaksi manusia-komputer berinovasi dengan membuat tablet multi layar sentuh.

Pada medio 1990, ilmuwan komputer Andrew Sears melakukan studi akademik tentang interaksi manusia-komputer. Tinjauan ini menggambarkan gerakan satu sentuhan, seperti kenop berputar, menggesek untuk mengaktifkan, dan gerakan multi-sentuh seperti menghubungkan objek dan mengetuk untuk memilih.

Selama beberapa dekade berikutnya, teknologi layar sentuh terus berinovasi sendiri. Layar menjadi lebih mudah menerima sentuhan dan gerakan, dan momen yang lebih inovatif difokuskan pada perangkat.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here