Ilustrasi peretas Whatsapp. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
LENSAPANDAWA.COM – Malware (Malicious Software), program perusak sekaligus penyusup atau mata-mata (spyware) buatan NSO Group bernama Pegasus beberapa waktu lalu menyerang sejumlah pihak dan meretas beberapa perangkat.
Pegasus hanya perlu melakukan panggilan telepon WhatsApp kemudian dapat mengaktifkan kamera, mikrofon, dan mengambil data-data pribadi pemilik ponsel.
Dilansir dari The Verge, spyware ini sangat berbahaya dan berbeda dari malware pada umumnya. Pengirim tak perlu mengangkat panggilan WhatsApp atau bahkan mengklik tautan untuk membuka akses bagi malware tersebut. Pegasus dirancang sedemikian rupa agar tak dapat terlihat jejaknya.
Facebook selaku pemilik WhatsApp kemudian menggugat NSO Group dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan malware untuk meretas ponsel 1.400 orang dari 20 negara dan melakukan pengawasan.
Di tahun 2016, malware NSO ini pernah menyerang seorang aktivis HAM asal Uni Emirat Arab bernama Ahmed Manshoor dan belasan jurnalis termasuk jurnalis televisi asal Meksiko Carmen Aristegui yang tengah melakukan investigasi terhadap skandal yang melibatkan Presiden Meksiko.
NSO kemudian menyanggah tuduhan Facebook tersebut dan mengklaim bahwa teknologi buatannya tidak dirancang untuk menargetkan pihak manapun, melainkan digunakan untuk kepentingan pemerintah dalam mengatasi ancaman terorisme.
Beberapa hal tentu dapat dilakukan untuk mencegah spyware asal Israel ini menyerang perangkat Anda.
[Gambas:Video CNN]
Lakukan pembaruan aplikasi dan sistem operasi (OS) pada perangkat
Facebook mengatakan bahwa cara paling tepat saat ini adalah dengan menggunakan versi terbaru dari aplikasinya. Selain aplikasi, menggunakan OS yang paling baru juga menjadi salah satu cara untuk menghindari serangan malware. Tiap pembaruan OS biasanya juga akan memperbarui celah keamanan pada ponsel.
“Selalu gunakan WhatsApp versi terbaru dan perbarui sistem operasi seluler Anda untuk menerima perlindungan keamanan terbaru,” kata WhatsApp dikutip dari NDTV.
Pasang aplikasi keamanan
Aplikasi Android yang menawarkan perlindungan keamanan merupakan salah satu solusi untuk menghindari perangkat dari aksi peretasan. Sebelum mengunduh, pastikan aplikasi tersebut aman dan telah terpercaya.
Hal tersebut sayangnya tak tersedia pada pengguna Apple. Produsen iPhone dan iPad tersebut meyakini bahwa produknya terbebas dari jeratan malware. Namun saat info ini beredar, Apple merespons dengan melakukan pembaruan keamanan pada iOS 9.3.5.
Menurut Kaspersky, tidak ada yang dapat menjamin perangkat apapun dapat terbebas dari malware. Jika pengguna Apple telah menggunakan iOS terbaru dan tidak menerima pesan peringatan, kemungkinan besar perangkat terbebas dari Pegasus.
Hindari membuka tautan dari sumber yang tak dikenal
Pegasus memang menyerang target melalui panggilan telepon WhatsApp. Hanya saja tak dapat dipungkiri jika serangan malware kerap dikirim melalui tautan.
Apabila menerima tautan dari sumber yang tidak diketahui, sebaiknya pikir ulang untuk membukanya.
Hindari penggunaan WhatsApp sementara
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha saat diwawancarai oleh CNNIndonesia.com menjelaskan bahwa sebenarnya saat ini sangat sulit untuk menghindari kemungkinan serangan malware.
Pegasus sendiri hanya membutuhkan nomor telepon target. Ponsel bisa jadi terhindar dari Pegasus jika nomor yang digunakan tak diketahui oleh orang lain.
Pratama kemudian menyarankan pengguna WhatsApp untuk menghindari aplikasi tersebut seperti yang pernah disampaikan oleh founder Telegram Paul Durov. Menurutnya Whatsapp sejak awal memang tak serius membangun keamanan pada aplikasinya, bahkan setelah diakuisisi oleh perusahaan Mark Zuckerberg tersebut.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.