Ilustrasi WhatsApp. (CNN Indonesia/Safir Makki)
LENSAPANDAWA.COM – Pengamat keamanan internet dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyatakan keamanan link yang dikirim lewat aplikasi chat pribadi ataupun grup di Whatsapp sulit diketahui. Dia mengatakan link tersebut harus dibuka untuk diketahui keamanannya.
“Sulit menentukan keamanan link yang dikirim dari Whatsapp, apalagi kalau dikirimkan dalam bentuk pemendek tautan (URL shortener),” ujar Alfons kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/5).
Alfons mengatakan pengguna Whatsapp yang menerima link pada intinya tidak mengikuti perintah yang keluar saat link buka. Misalnya, dia berkata link dalam kejahatan siber atau virus biasanya memerintahkan untuk mengunduh sebuah aplikasi.
Selain itu, dia mengatakan link tersebut juga bisa mengarahkan pengguna Whatsapp ke situs pop up yang kemudian akan mengunci layar korbannya.
Lebih lanjut, Alfons berkata tidak menutup kemungkinan ada pengguna yang tidak sengaja membuka link yang diterimanya. Ia pun memberikan beberapa tips jika pengguna sudah keburu membuka link di chat atau grup WhatsApp berbahaya yang mengandung malware.
Pertama, jika tiba-tiba terkunci dalam layar pop up dan tidak bisa kembali, dia menyarankan untuk mematikan perangkat dan restart ulang.
“Kalau tidak bisa juga, paksa restart HP. Kalau terlanjur instal aplikasi berbahaya sebaiknya segera un-install atau kalau sudah parah lakukan factory reset,” ujarnya.
Territory Channel Manager SEA Kaspersky Lab untuk Indonesia, Dony Koesmandarin juga menyarankan untuk tidak membuka tautan atau memberi informasi pribadi apa pun jika menerima pesan dari nomor tidak kita kenali.
“Agak sulit mengenali link yang dikirimkan melalui Whatsapp aman atau tidak, namun bisa kita antisipasi,” ujar Dony.
Jika sudah terlanjur dibuka, Dony berkata proteksi yang bisa dilakukan adalah melindungi perangkat mobile anda dengan sistem keamanan yang handal. Misalnya, dia berkata dengan menggunakan Kaspersky Internet Security for Mobile untuk mencegah adanya peretasan.
Sebelumnya, CNNIndonesia.com juga sudah menyajikan cara untuk mengamankan WhatsApp yang sudah diretas.
1. Logout Whatsapp Web
Untuk menghindari penyadapan Whatsapp lewat aplikasi yang meniru Whatsapp Web, pengguna bisa mengecek perangkat apa saja yang menggunakan akun anda lewat Whatsapp Web.- Klik opsi titik tiga di kanan atas- Klik Whatsapp Web- Muncul daftar perangkat yang login dengan akun Anda.- Pilih logout dari semua perangkat.
2. Aktifkan Verifikasi Dua Faktor
Ini adalah opsi untuk mengirimkan kode enam angka tiap pengguna masuk dengan nomor Whatsapp terdaftar ke perangkat baru, seperti dilansir The Verge. Kode ini berbeda dengan OTP. Cara ini digunakan agar orang tak bisa masuk begitu saja ke akun Whatsapp pengguna dan membajak lewat kode QR. – Klik opsi titik tiga di kanan atas- Setting > Account > Two Step Verification- Klik Enable- Masukkan enam kode rahasia yang anda pilih.- Masukkan email untuk memulihkan kata kunci jika pengguna lupa.
3. Aktifkan pemindai sidik jari
Agar tak sembarang pengguna bisa masuk ke akun Whatsapp Anda dan memindai kode QR untuk menyadap, pengguna bisa aktifkan fitur pemindai sidik jari.- Klik opsi titik tiga di kanan atas- Klik Privasi- Klik kunci sidik jari- Aktifkan- Pengguna akan diminta untuk merekam sidik jari mereka- Whatsapp meminta pengguna memilih berapa lama aplikasi akan terkunci otomatis, segera, setelah 1 menit, atau setelah 30 menit.
4. Pasang ulang Whatsapp
Jika Anda terlanjur mengklik Oke saat ada peringatan untuk memindahkan akun seperti disebutkan sebelumnya. Anda bisa menginstal ulang Whatsapp untuk mengambil kembali akun tersebut.
Namun, dengan catatan Anda masih tetap menggunakan nomor yang didaftarkan pada Whatsapp tersebut. Sebab, kode OTP Whatsapp akan dikirimkan ke nomor yang terdaftar.
5. Nonaktifkan akun
Jika akun Whatsapp telah diretas, nonaktifkan akun untuk memastikan tidak ada yang menggunakan akun WhatsApp.
Caranya dengan mengirim email ke dukungan WhatsApp di support@whatsapp.com dengan frasa “Hilang / Dicuri: Silakan nonaktifkan akun saya” di badan email, seperti ditulis India Today.
Setelah penonaktifan berhasil, Anda memiliki 30 hari untuk mengaktifkan kembali akun Anda sebelum dihapus sepenuhnya.
(jps/DAL)