TNI tingkatkan pengawasan pelintas batas selama pandemi COVID-19

0
147
TNI tingkatkan pengawasan pelintas batas selama pandemi COVID-19Tangkapan layar saat Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Asops Kasad) Mayjen TNI Surawahadi menghadiri rapat dengar pendapat dengan panitia kerja ketahanan nasional di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa. (ANTARA/ Abdu Faisal)

LENSAPANDAWA.COM – Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Asops Kasad) Mayjen Surawahadi mengatakan bahwa TNI meningkatkan pengawasan terhadap pelintas batas negara yang legal ataupun ilegal selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

"Ada di pos kita yang paling rawan dan memang terbanyak juga untuk yang terkena, yaitu di Pos Entikong. Itu yang paling utama kita," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Panitia Kerja Ketahanan Nasional di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7).

Ia melaporkan bahwa WNI yang melintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong itu sejumlah 7.839 orang, sedangkan yang positif COVID-19 sebanyak sembilan orang.

Pos pelintasan Entikong di Kalimantan Barat yang terhubung dengan Malaysia itu, menurut dia, dianggap paling rawan selama pandemi COVID-19.

Ia tak menampik bahwa pos yang dilintasi warga negara Indonesia secara ilegal jumlahnya banyak.

Selain di Kalimantan Barat, ia menyatakan, di Kalimantan Timur juga cukup rawan, yakni di pos lintas batas negara Tunon Taka.

"Di Naga Badau dan lain-lain, termasuk kalau di wilayah Kalimantan Timur itu di Tunon Taka, karena yang terbesar memang di sana yang dilewati," ujarnya.

Selain itu, dikatakannya, daerah yang berbatasan dengan Timor Leste pun masuk sebagai daerah rawan pelintasan WNI maupun warga negara asing (WNA) di tengah pandemi COVID-19. Data ini terhitung sejak 18 Maret hingga 30 Juli 2020.

"Kalau yang di Timtim, jadi memang masing-masing wilayah berbeda, itu yang terbanyak karena juga melintasinya, yaitu di Montaain ada 1.047 orang yang melintas, termasuk dari WNA yang dari saudara kita ada di Timor Leste," ucap Surawahadi. Ia menambahkan, TNI bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Pemerintah Daerah (Pemda), dan tokoh masyarakat adat terus aktif mengawasi pintu-pintu pelintasan batas negara Indonesia.

"Banyak TKI-TKI ilegal yang sudah diamankan itu hampir 801 orang, yang sudah ditemukan, tercatat oleh TNI AL," katanya.

(Rw.P003)

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here