Tokopedia mendapat gugatan Rp100 miliar. (Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
LENSAPANDAWA.COM – Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) pada Rabu (10/6) melakukan mediasi dengan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membahas gugatan hukum terkait kebocoran data pengguna Tokopedia.
Dalam perkara ini, KKI menggugat Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate selaku tergugat I serta PT Tokopedia selaku tergugat II.
Dalam gugatan ini, KKI meminta majelis hakim menyatakan para tergugat telah melakukan perbuatan hukum. Kemudian memerintahkan tergugat I untuk mencabut Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik atas nama PT Tokopedia selaku tergugat II.
Selanjutnya, memerintahkan kepada tergugat I untuk menghukum PT Tokopedia yang tak lain tergugat II untuk membayar denda administratif sebesar Rp100 miliar, yang harus disetor ke kas negara paling lambat 30 hari kalender sejak putusan perkara berkekuatan hukum tetap.
Menanggapi gugatan tersebut, External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan perusahaan masih terus menanggulangi masalah kebocoran data ini dengan sejumlah pihak.
“Berkaitan dengan isu pencurian data oleh pihak ketiga, kami masih terus bekerja sama erat dengan sejumlah pihak demi mengambil berbagai langkah penanggulangan yang tepat,” kata Ekhel dikutip dari keterangan rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (10/6).
“Berbagai langkah tersebut telah dijelaskan dalam surat resmi dari CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya yang telah dikirimkan kepada lebih dari 90 juta pengguna aktif bulanan kami pada 12 Mei 2020 lalu,” lanjut Ekhel.
Salah satu poin penting di dalam surat William tersebut ialah setelah mengetahui aksi pencurian data, Tokopedia memastikan bahwa kata sandi telah dienkripsi dengan enkripsi satu arah.
William pun menyarankan kepada puluhan juta platform-nya untuk selalu mengganti kata sandi akun secara berkala, tidak menggunakan kata sandi yang sama di berbagai layanan digital, dan menjaga OTP (One-Time Password) dengan tidak memberikan kode OTP tersebut kepada siapapun termasuk yang mengatasnamakan Tokopedia.
Sebelumnya, akun @underthebreach yang mengaku sebagai layanan pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel membocorkan tangkapan layar soal data Tokopedia yang bocor lewat Twitter.
Data pengguna yang bocor berupa email, hash kata kunci, nama dan sebagainya. Hal ini dicuitkan oleh akun yang mengaku sebagai layanan pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel.
Dalam tangkapan layar yang dibagikan di media sosial disebut kalau peretas masih harus memecahkan algoritma untuk membuka hash dari password para pengguna itu. Peretas pun meminta bantuan peretas lain untuk membuka kunci algoritma itu.
Tangkapan layar berikutnya, akun pembocor informasi ini menyertakan sebagian akun pengguna yang bisa dibuka lewat situs tersebut. Tampak nama, email, dan nomor telepon pengguna muncul di situs. (din/mik)