Trump Puji Mark Zuckerberg Orang Nomor Satu di Media Sosial

0
294
Trump Puji Mark Zuckerberg Orang Nomor Satu di Media SosialPresiden Amerika Serikat Donald Trump. (Associated Press).

LENSAPANDAWA.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg sebagai orang nomor satu di industri perusahaan media sosial dunia.

Hal itu ia sampaikan saat jamuan makan malam dengan Zuckerberg di Gedung Putih pada Oktober 2019 lalu.

“Saya makan malam dengan Mark Zuckerberg tempo hari dan saya mengatakan ‘Saya ingin memberi selamat kepada Anda, Anda nomor satu di Facebook’,” kata Trump kepada pembawa acara radio Rush Limbaugh, dikutip AFP.

Kepada Limbaugh, Trump mencatat betapa pentingnya media sosial saat ini. Banyak dari masyarakat yang bergantung pada portal berita profesional dan dinilai bias menyampaikan kinerjanya sebagai presiden.

Meski begitu, pria yang memiliki hampir 70 juta pengikut di Twitter ini mengatakan tanpa kehadiran platform jejaring sosial, pihaknya tidak dapat menyampaikan informasi yang benar ke masyarakat dunia.

Beberapa platform media AS mendapat kritikan karena dinilai menyebarkan informasi keliru dan berita palsu saat persiapan menuju Pemilihan Presiden AS 2020.

Trump disebut telah berulang kali menggunakan Facebook dan Twitter untuk mendorong pernyataan dan teori konspirasi yang tidak benar.

Sontak, Juru Bicara kedua platform itu mengatakan pihaknya tidak berupaya untuk menghilangkan kebohongan dari para politisi yang tengah bertanding di Pilpres.

Selain itu, banyak kritikus politik yang menuduh Facebook berpihak kepada Partai Republik untuk menayangkan iklan politik Donald Trump.

Twitter Setop Penayangan Iklan Politik

Beberapa waktu lalu, Twitter menyatakan akan berhenti menerima iklan politik secara global pada platformnya. Penghentian dilakukan untuk menanggapi kekhawatiran atas informasi yang salah dari para politisi di media sosial.

Kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey mengatakan rincian penghentian akan diumumkan bulan depan dan diberlakukan mulai 22 November. Dengan kebijakan itu pihaknya akan melarang iklan politik, termasuk dari para kandidat.

Larangan dilakukan karena iklan di internet sangat kuat dan efektif untuk pengiklan komersial. Kekuatan itu membawa risiko signifikan bagi politik.

Kekuatan tersebut bisa dapat digunakan untuk mempengaruhi suara dan mempengaruhi kehidupan jutaan orang.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here