Twitter Tandai Cuitan Trump Lagi, Kali Ini Soal Video Hoaks

0
155
Twitter Tandai Cuitan Trump Lagi, Kali Ini Soal Video HoaksIlustrasi Donald Trump. (AP/Alex Brandon)

LENSAPANDAWA.COM –

Twitter menandai atau melabeli cuitan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mencuitkan video berita hoaks dari CNN sebagai ‘manipulated media’ atau manipulasi media.

Cuitan itu berisi sebuah video hoaks CNN yang bertuliskan ‘Amerika bukan masalahnya. Masalahnya adalah berita palsu’. Saat dikonfirmasi, juru bicara Twitter mengatakan cuitan ini diberi label untuk memberikan penjelasan kepada orang-orang.

“Tweet ini telah diberi label sesuai dengan kebijakan media sintetis dan manipulasi kami untuk memberi orang lebih banyak konteks,” kata juru bicara.

[Gambas:Twitter]

Video, yang berjalan selama 60 detik, dimulai dengan cuplikan dari satu bagian yang dipotong dari dari video viral. Video tersebut berisi anak berkulit hitam hitam berlari dari anak kulit berkulit putih.

Potongan video tersebut dilengkapi dengan grafik CNN palsu bertulis ‘Seorang balita ketakutan berlari dari bayi rasis’. Sisa potongan video kemudian ditampilkan bahwa kedua balita tersebut kenyataannya saling berpelukan.

Menanggapi cuitan Trump, juru bicara CNN mengatakan CNN memang meliput kisah pertemuan kedua balita. Namun ditampilkan secara apa adanya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, video tak dipotong-potong sehingga menimbulkan misinformasi.

“CNN memang meliput kisah ini, tetapi persis seperti yang terjadi. Kami akan terus bekerja dengan fakta dan mengundang Anda (Trump) untuk melakukan hal yang sama, daripada men-tweet video palsu yang mengeksploitasi anak-anak yang tidak bersalah. Jadilah lebih baik,” kata CNN seperti yang dilansir dari Engadget.

Meski telah diberi label demikian, tweet tersebut masih bisa dibagikan atau di re-tweet oleh pengguna lainnya. Sejauh ini sudah empat kali Twitter memberikan peringatan terhadap cuitan Donald Trump.

Dilansir dari CNN, video yang di-tweet Trump menampilkan kredit video @CarpeDonktum. Akun tersebut rutin men-tweet meme dan video parodi yang mendukung Presiden.

Video tersebut viral dan telah diputar jutaan kali dalam waktu kurang dari dua jam setelah diunggah oleh Trump.

Twitter dua kali menandai atau melabeli tweet Trump selama sebulan terakhir. Hal ini memancing amarah Trump dan pendukungnya.

Pendukung Trump bahkan mendorongnya untuk menandatangani perintah eksekutif yang menargetkan perusahaan media sosial.

Pada  Mei, Twitter memberi label dua tweet Trump yang membuat klaim palsu tentang surat suara di California.

Beberapa hari kemudian, Twitter melabeli ‘glorification of violence’ atau glorifikasi kekerasan pada cuitan Trump yang berisi ‘ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai’.

(jnp/DAL)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here