Ilustrasi es gletser. (MARCO BERTORELLO / AFP)
LENSAPANDAWA.COM – Dua inti es gletser Tibet yang mencair di dataran tinggi barat Laut Cina disebut para peneliti membawa 33 virus dan 28 virus di antaranya tak terdeteksi sebelumnya.
Penemuan puluhan virus itu dapat membantu peneliti untuk mendalami virus mana yang tumbuh subur di iklim dan lingkungan yang berbeda.
“Skenario terburuk, pencairan es ini [yang disebabkan oleh perubahan iklim] dapat melepaskan patogen [menyebabkan penyakit pada inangnya] ke lingkungan,” tulis para peneliti seperti dikutip Live Science.
Peneliti telah mengumpulkan dua sampel inti es Gletser Tibet tahun 1992 dan 2015. Namun, pada saat itu, tidak ada tindakan khusus yang diambil untuk menghindari kontaminasi mikroba.
Dilansir The New York Post, untuk mengakses bagian dalam inti, para peneliti mendirikan tempat singgah yang bersuhu minus 5 derajat Celsius dan menggunakan pita yang sudah disterilkan untuk memotong es.
Lalu, peneliti mencuci satu inti es dengan etanol dan satu inti lagi dicuci menggunakan air steril. Setelah keduanya dicuci, mereka akan mencapai bagian inti es yang tidak terkontaminasi.
“Hasil penelitian membuka jalan ke genom virus dan ekologinya di es Gletser dan menekankan kemungkinan dampaknya pada kelompok mikroba yang berlimpah,” tutur peneliti.
[Gambas:Video CNN]
Topik virus akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat dunia, sebab virus corona mulai mewabah ke beberapa negara.
Kementerian Luar Negeri memastikan tak ada Warga Negara Indonesia terutama mahasiswa yang teridentifikasi terjangkit virus corona di Wuhan, China.
Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah memastikan hal tersebut setelah Kementeriam Luar Negeri melalui instruksi langsung Menlu Retno Marsudi melakukan video teleconference dengan pejabat otoritas di sana.
“Belum ada laporan. Sampai sekarang kami tidak temukan ada WNI di wilayah tersebut yang terkena N-cov (corona virus),” kata Teuku Faizasyah di Gedung Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (27/1).
Dia juga menjelaskan saat ini ada 243 WNI yang hampir keseluruhan adalah mahasiswa berada di wilayah karantina di China. Mereka semua kata dia dipastikan dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.