Penyerahan cenderamata antara Bupati Kapuas Hulu, Kalbar Abang Muhammad Nasir dan Wakil Ketua I Komite III DPD RI Evi Apita Maya dalam acara ramah tamah di Gedung DPRD Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu (5/2/2020). (FOTO ANTARA/Timotius)
LENSAPANDAWA.COM –
Usai mengunjungi daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar ramah tamah dengan pemerintah daerah setempat yang juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD.
"Kami menyambut baik kunjungan Komite III DPD RI dengan harapan dapat mendorong percepatan pembangunan di Kapuas Hulu," kata Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir saat menerima Komite III DPD RI di Gedung DPRD Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu.
Kunjungan Komite III DPD RI tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua I Komite III DPD RI, Evi Apita Maya dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan sembilan senator lainnya yaitu Wakil Ketua III, Muhammad Rakhman senator dari Kalimantan Tengah.
Kemudian, Erlinawati dari Kalimantan Barat, Willem dari Sumatera Utara, Muslim M Yatim dari umatera Barat, Fernando Sinaga dari Kalimantan Utara, senator dari Daerah Istimewa Yogyakarta Hilmy Muhammad, senator dari Maluku Utara yaitu Suryati Armaiyn, senator dari Sulawesi Selatan Andi Muh Ishan dan Senator dari Helina Murib dari Papua.
Bupati mengatakan bahwa Kapuas Hulu memiliki potensi wisata luar biasa, terutama Danau Sentarum.
Disampaikannya bahwa sebagai upaya promosi wisata Kapuas Hulu telah mengagendakan Festival Danau Sentarum yang dilaksanakan setiap tahun dan melibatkan beberapa negara tetangga.
Pada 2020, kata Nasir, Festival Danau Sentarum akan dilaksanakan Desember 2020. Untuk itu diharapkan keterlibatan pemerintah pusat untuk menyukseskan kegiatan tersebut dengan memperhatikan fasilitas yang memadai.
"Pengembangan potensi wisata Danau Sentarum masih memerlukan perhatian serius pemerintah pusat," kata Nasir.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan keluhannya terkait kekurangan guru SD dan SMP di Kapuas Hulu, sedangkan setiap tahunnya ratusan guru pensiun, namun ada larangan pengangkatan guru honorer.
Begitu juga bidang kesehatan, kata Nasir, fasilitas kesehatan memerlukan pembenahan yang serius agar tercipta kualitas kesehatan yang baik.
Bahkan, kondisi wilayah yang berbatasan dengan Malaysia, mengharuskan kita waspada terhadap virus corona.
" Untuk saat ini di Kapuas Hulu tidak ada masyarakat yang terkena virus corona, tetapi penyakit masyarakat yang sering terjadi adalah diare," katanya.
Terkait BPJS Kesehatan, menurut Nasir, masyarakat belum memahami manfaat asuransi kesehatan. Kebanyakan baru mendaftar saat sakit, sedangkan kuota bantuan pemerintah dan pemda terbatas.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.