Warga Korsel dievakuasi dari Wuhan, rencana karantina itu diprotes keras

0
146
Warga Korsel dievakuasi dari Wuhan, rencana karantina itu diprotes kerasPetugas medis memeriksa pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Universitas Wuhan Zhongnan, Provinsi Hubei, China, Selasa (28/1/2020). (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)

LENSAPANDAWA.COM – Sebuah pesawat sewaan pembawa 368 warga Korea Selatan dari Wuhan tiba pada Jumat di tengah ketegangan yang membara menyangkut pusat-pusat karantina, tempat para warga itu akan diisolasi.

Rencana pengucilan itu ditentang keras oleh para warga yang ditinggal di daerah-daerah sekitarnya.

Pesawat pertama, dari sekitar empat penerbangan yang direncanakan akan membawa pulang para warga Korsel dari pusat wabah virus di China, telah mendarat di Bandara Internasional Gimpo di Seoul sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Kedatangan pesawat tersebut terlambat setengah hari karena China baru mengeluarkan izin bagi satu penerbangan.

Pemerintah mengatakan tidak ada satu pun di antara warga yang dievakuasi itu menunjukkan gejala terkena virus sebelum berangkat.

Namun, satu orang tidak bisa diangkut ke pesawat karena demam setelah ia menjalani pemeriksaan akhir di bandara Wuhan.

Sementara itu, sebanyak 18 warga Korsel yang tiba dari Wuhan langsung dibawa ke rumah sakit, kata wakil menteri kesehatan Kim Gang-lip.

"Kita punya standar pemeriksaan yang berbeda dengan China dan kami telah melakukan pemeriksaan lagi di dalam pesawat dan memisahkan orang-orang yang menunjukkan gejala-gejala ke lantai dua pesawat," kata Kim dalam konferensi pers.

"Sebanyak 350 lainnya akan dibawa ke fasilitas-fasilitas penginapan sementara. Di sana, staf medis akan memberikan bantuan karantina dan medis bagi mereka selama 14 hari di bawah pengawasan terus-menerus tanpa mereka bisa keluar atau dikunjungi tamu."

Orang-orang yang dibawa pulang dari Wuhan itu akan diisolasi di dua fasilitas di Asan dan Jincheon, kota-kota yang terletak 80 kilometer dari selatan Ibu Kota Korsel, Seoul.

Rencana itu memicu reaksi keras dari para warga sekitar. Pada Kamis (30/1), beberapa di antara mereka melemparkan telur dan mengeluarkan sumpah serapah terhadap para pejabat yang berkunjung dengan tujuan untuk menghentikan kemarahan.

Ratusan polisi berjaga-jaga di fasilitas di Asan dan Jincheon.

Warga Korea Selatan yang mendaftar untuk dibawa dengan penerbangan sewaan berjumlah 720 orang. Namun, kementerian luar negeri Seoul mengatakan bahwa jumlah penerbangan kemungkinan harus dikurangi menjadi satu atau dua kali saja.

Korea Selatan pada Jumat juga melaporkan kasus ketujuh virus corona, yang menimpa seorang pria berusia 28 tahun. Pria tersebut kembali dari Wuhan melalui kota pelabuhan di China timur, Qingdao, pekan lalu.

Sumber: Reuters

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here