Taman Wisata Puspa Gading di sekitar Jembatan gantung Tegaldowo Desa Bantul, Bantul DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)
LENSAPANDAWA.COM – Masyarakat Kampung Tegaldowo bersama Pemerintah Desa Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan taman wisata dengan memanfaatkan suasana perdesaan di sekitar Jembatan Tegaldowo untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Lurah Desa Bantul Supriyadi di Bantul, Sabtu, mengatakan, setelah selesai pembangunan kembali jembatan gantung Tegaldowo sebagai akses penghubung antarkecamatan yaitu Kecamatan Bantul dan Pajangan pada akhir 2019 tersebut semakin hari semakin banyak masyarakat yang datang untuk sekadar berfoto.
"Berawal dari hal tersebut masyarakat Kampung Tegaldowo berinisiatif menyulap lahan kosong di pinggir sungai dan lahan persawahan sekitarnya untuk dijadikan taman wisata, dengan harapan akan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Bantul," katanya.
Menurut dia, jembatan gantung Tegaldowo di Desa Bantul yang sebelumnya dikenal jembatan gantung Nawacita tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). infrastruktur itu dibangun dengan konstruksi lebih kuat karena merupakan akses vital bagi masyarakat Bantul.
Dia menjelaskan, taman wisata bermain yang diberi nama Taman Puspa Gading di pinggir Sungai Bedog sekitar jembatan Tegaldowo yang juga menjadi penghubung obyek wisata Goa Selarong dengan Kota Bantul tersebut kekinian setiap hari libur dan sore hari selalu ramai pengunjung.
"Apalagi pada saat liburan sekolah, pengunjung sangat banyak, terkadang taman ini sampai penuh, namun kalau pada hari libur biasa pengunjung sekitar 400 hingga 500 orang, baik anak-anak, orang tua maupun remaja," katanya.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tegaldowo Manunggal Sugiran mengatakan, pembangunan taman wisata di sekitar jembatan ini merupakan swadaya masyarakat yang tergabung dalam pokdarwis Tegaldowo Manunggal, dan ke depan akan terus dikembangkan baik fasilitas maupun perluasan taman.
"Taman saat ini baru seperlima dari target yang akan kami bangun. Kami berharap taman ini nantinya menjadi taman wisata untuk edukasi di bidang pertanian, perikanan dan lainnya bagi anak-anak sekolah dan bagi umum," kata Sugiran.
Dia mengatakan, taman wisata dibangun di atas lahan persawahan anggota pokdarwis, saat ini telah dilengkapi dengan kolam renang, kolam terapi ikan, gazebo, kendaraan ATV , tempat parkir memadai dan warung-warung kuliner, kemudian ada pendopo pertemuan yang dibangun di atas tanah kas desa.
Dia mengatakan, saat ini, pengunjung yang masuk taman wisata Tegaldowo belum dikenakan tarif retribusi, melainkan hanya dikenakan biaya parkir kendaraan bermotor, namun untuk menikmati wahana kolam renang, terapi ikan dan kendaraan ATV dikenakan tarif tersendiri.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.