Kawasan wisata Kelimutu NTT kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19

0
158
Kawasan wisata Kelimutu NTT kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19Wisatawan menyaksikan Matahari terbit di puncak TN Kelimutu, Ende, NTT. ANTARA/Kornelis Kaha

LENSAPANDAWA.COM – Balai Taman Nasional (BTN) Kelimutu, NTT, kembali membuka kawasan wisata Danau Tiga Warna di Kabupaten Ende dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Kita sudah koordinasi dengan pemda, kemudian juga sudah dipantau langsung oleh Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 terkait protokol kesehatannya. Mulai Jumat (10/7/2020) kemarin sudah dibuka untuk umum," kata Kepala BTN Kelimutu Agus Sitepu saat dihubungi ANTARA dari Kupang, NTT, Sabtu.

Agus mengatakan bahwa pembukaan kawasan wisata alam Danau Tiga Warna yang kadang berubah warna itu mengacu pada surat rekomendasi Bupati Ende Nomor BU.556/DISPAR.03/496/VI/2020.

Ia menambahkan pengunjung atau wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan ketika masuk ke kawasan wisata alam itu, seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan juga wajib diperiksa suhu tubuhnya.

Di samping itu, kata dia, jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang dibatasi dari batas normal yakni hanya 200 wisatawan yang boleh masuk ke kawasan itu per harinya.

Ia mengatakan pembatasan jumlah pengunjung di TN Kelimutu itu sesuai Surat Edaran Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam Dan Ekosistem (KSDAE) Nomor SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020.

Setiap hari, pihaknya akan selalu mengevaluasi perkembangan jumlah wisatawan yang datang, sehingga bisa jadi jumlah pembatasan pengunjung berubah.

Ia menambahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan wisata itu harus melakukan reservasi atau pemesanan terlebih dahulu sehingga bisa didata jumlah pengunjung yang datang.

"Wisatawan terlebih dahulu pesan melalui WhatsApp dengan nomor telepon 082110103335, dan hal itu berlaku bagi seluruh wisatawan baik domestik maupun mancanegara." ujar dia.

Menurut dia, sebelum pembukaan kawasan wisata juga sudah dilakukan berbagai persiapan dan simulasi penanganan pasien COVID-19 di kawasan itu.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here