Ilustrasi darah terinfeksi Covid-19. (Foto: Istockphoto)
LENSAPANDAWA.COM –
Peneliti Universitas Kesehatan Utah menyatakan perubahan trombosit dalam darah yang dipicu oleh Covid-19 dapat berkontribusi pada timbulnya serangan jantung, stroke, dan komplikasi serius lainnya pada beberapa pasien.
Protein inflamasi yang dihasilkan selama infeksi terjadi secara signifikan mengubah trombosit lebih ‘hiperaktif’ atau membuat lebih mudah darah menggumpal yang dinilai berbahaya untuk tubuh manusia.
Melansir Science Daily, Rabu (1/7), peneliti menemukan Covid-19 berhubungan dengan peningkatan risiko pengentalan darah, yang dapat menyebabkan masalah kardiovaskular dan kegagalan organ pada beberapa pasien.
Peneliti menyebut, pasien Covid-19 yang paling berisiko dari pengentalan darah ekstrem ini adalah yang memiliki masalah medis mendasar, seperti diabetes, obesitas, atau tekanan darah tinggi.
“Kami menemukan bahwa peradangan dan perubahan sistemik karena infeksi (Covid-19) mempengaruhi bagaimana fungsi trombosit,” kata Robert A. Campbell, penulis senior studi yang diterbitkan di jurnal American Society of Hematology.
Dalam penelitian itu, para peneliti mempelajari 41 pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Utah di Salt Lake City. Tujuh belas dari pasien itu berada di ICU, termasuk sembilan yang menggunakan ventilator.
Peneliti lantas membandingkan darah dari pasien itu dengan sampel yang diambil dari orang sehat yang memiliki kesamaan untuk usia dan jenis kelamin.
Dalam studi laboratorium, peneliti mempelajari agregasi (penggumpalan) trombosit, komponen penting dari pengentalan darah sekaligus mengamati trombosit pasien Covid-19 yang teragregasi lebih mudah.
Dari hasil penelitian, para peneliti menemukan bahwa virus Corona (SARS-CoV-2) memicu perubahan genetik drastis pada trombosit dalam darah.
Para peneliti juga mencatat bahwa perubahan-perubahan itu secara signifikan mengubah bagaimana trombosit berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh. Perubahan itu diketahui berkontribusi pada peradangan saluran pernapasan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan cedera paru-paru lebih parah.
Melansir Fox News, peneliti menyebut SARS-CoV-2 dapat mempromosikan perubahan genetik dalam sel-sel trombosit secara tidak langsung. Salah satu mekanisme yang mungkin terjadi adalah peradangan.
Penulis utama penelitian, Bhanu Kanth Manne menjelaskan peradangan yang disebabkan oleh Covid-19 dapat mempengaruhi megakaryocytes, sel-sel yang memproduksi trombosit. Akibatnya, perubahan genetik kritis diturunkan dari megakaryocytes ke trombosit, yang pada akhirnya membuat mereka hiperaktif.
(jps/mik)