Ilustrasi pengsian bahan bakar. (CNN Indonesia/ Daniela Dinda)
LENSAPANDAWA.COM – Sebelum memasarkan mobil biasanya produsen sudah melakukan riset dan penyesuaian spesifikasi, kemudian merekomendasikan bahan bakar yang cocok digunakan kepada konsumen. Hal ini mesti dilakukan pasalnya kandungan bahan bakar di setiap negara tidak selalu sama.
Pilihan bahan bakar dari produsen sudah melalui proses panjang, itu sebabnya konsumen tidak dianjurkan menggunakan bahan bakar yang tidak direkomendasikan. Hal yang sama juga berlaku untuk kebiasaan gonta-ganti atau mencampur lebih dari satu bahan bakar.
Ada banyak pilihan bahan bakar mesin bensin di dalam negeri yang disediakan produsen seperti Pertamina, Shell, TOTAL, Vivo, dan BP. Namun berdasarkan jumlah SPBU, Pertamina merupakan penyedia bahan bakar terbesar di dalam negeri.
Pertamina punya empat jenis bahan bakar bensin, yakni Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Masing-masing ditujukan untuk jenis mesin bensin yang berbeda-beda.
Kecocokan bahan bakar dengan mesin paling mudah ditentukan dari klaim oktan lalu disandingkan dengan rasio kompresi mesin. Apa sih arti kedua istilah itu?
Oktan adalah istilah yang diambil dari salah satu molekul penyusun bahan bakar bensin yakni Oktana (C8). Bilangan oktan menentukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan pada bensin sebelum terbakar spontan.
Di dalam mesin, campuran bensin dan udara akan ditekan gerakan piston hingga volume campurannya menjadi sangat kecil. Setelah itu campuran akan dibakar oleh percikan api dari busi untuk menghasilkan tenaga yang menggerakkan roda.
Sebelum dibakar busi, campuran bensin dan udara itu bisa terbakar lebih dulu karena tekanan tinggi. Semakin rendah bilangan oktan berarti campuran bensin dan udara bisa terbakar lebih cepat (tanpa busi), sedangkan bilangan oktan tinggi artinya campuran itu akan terbakar pada tekanan yang lebih tinggi.
Sementara rasio kompresi mesin adalah istilah teknis yang menunjukkan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan titik piston saat berada di titik paling atas.
Misalnya mesin 2.000 cc terdiri dari empat silinder, masing-masing silinder volumenya 500 cc. Saat piston berada di bawah setiap piston terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 500 cc, namun ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal itu menandakan rasio kompresi mesin tersebut 10:1.
Semakin tinggi rasio kompresi menandakan teknologi yang digunakan mesin tergolong canggih sebab menghasilkan emisi lebih rendah.
Pilihan bensin dari Pertamina ditujukan untuk mesin dengan kompresi berbeda-beda, berikut penjelasannya.
1. Premium berwarna kuning, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1.2. Pertalite berwarna hijau, oktan 90 untuk rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1. 3. Pertamax berwarna biru, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:14. Pertamax Turbo berwarna merah, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:15. Pertamax Racing oktan 100 untuk rasio kompresi mesin 13:1 ke atas.
Sebelum memilih bahan bakar yang cocok, ada baiknya pemilik mengetahui dulu informasi rasio kompresi mobil yang dimiliki. Rekomendasi bahan bakar dari produsen biasanya terlihat pada label yang ditempel di area lubang pengisian bahan bakar mobil.
Penting untuk memilih bahan bakar dengan tepat untuk kesehatan mesin mobil. Salah mengisi bahan bakar bisa mengakibatkan mesin kekurangan tenaga, bunyi ‘ngelitik’, dan cepat panas. (fea)