Penyerahan hadiah pemenang etape I Tour de Singkarak (TdS) 2019 di halaman Istano Pagaruyung. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)
LENSAPANDAWA.COM – Etape I Tour de Singkarak (Tds) 2019 dari Pantai Gondoriah, Kota Pariaman dan finish di Istana Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar menawarkan empat "spot" wisata asyik yang bisa dikunjungi wisatawan.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Batusangkar, Sabtu, mengatakan ajang balap sepeda TdS memang menjadi salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata provinsi itu.
Hal itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumbar sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian
Empat spot itu adalah Pantai Gondoriah, Lembah Anai, Desa Terindah di Dunia dan Istano Pagaruyung.
Pantai Gondoriah merupakan salah satu destinasi unggulan di Kota Pariaman. Pantai yang landai dan indah itu resmi menyandang nama Gondoriah pada awal tahun 1990-an pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar.
Wisatawan bisa menikmati "aroma" pantai dengan pemandangan beberapa pulau kecil di lepas pantainya. Ada enam pulau kecil yang bisa dilihat yaitu Pulau Kasiak, Pulau Angso Duo, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong dan Pulau Bando.
Pulau Angso Duo bisa diakses wisatawan menggunakan kapal wisata yang disediakan pemerintah daerah. Hanya butuh waktu tempuh 20 menit dari pantai Gondoriah ke pulau itu.
Pantai itu juga memiliki keunggulan lain. Akses kereta api tersedia setiap hari dari Stasiun Simpang Haru Padang.
Destinasi Lembah Anai berada di perbatasan Padang Pariaman dan Tanah Datar. Ada air terjun yang cantik berada di pinggir jalan lintas Sumatera. Pemandangan itu didukung pula oleh jembatan rel kereta api sehingga pemandangan yang ditawarkan semakin menarik.
Wisatawan juga bisa berhenti dan menikmati air yang jernih dan dingin itu secara langsung. Atau sekadar berswafoto ria.
Desa terindah di dunia versi Budget Travel, Pariangan Tanah Datar juga menjadi destinasi menarik yang bisa dinikmati wisatawan pada jalur etape I TdS 2019.
Pemandangan yang kental akan budaya Minangkabau seperti rumah adat berusia 300 tahun dan masjid tua abad 19.
Hamparan sawah yang membentang hingga ke kaki bukit barisan menjadi pemandangan yang luar biasa. Lokasi itu sangat instagramable.
Destinasi terakhir adalah Istano Pagaruyung. Istano adalah istana dalam bahasa Minang. Wisatawan bisa merasakan sensasi memakai pakaian adat Minang di Istano ini, selain melihat sejumlah peninggalan masa lalu.
Ada juga tawaran untuk naik mobil odong-odong serta naik kuda di halaman istano ini.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.