Gubernur Jabar minta pengelola wisata tegas terapkan protokol kesehatan

0
142
Gubernur Jabar minta pengelola wisata tegas terapkan protokol kesehatanGubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau penerapan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Pasar Panorama Lembang , Kab. Bandung Barat, Minggu (14/6/2020). (Dok Humas Pemprov Jabar)

LENSAPANDAWA.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta kepada pengelola destinasi wisata dan wisatawan untuk disiplin dan teliti menerapkan protokol kesehatan karena jika tidak dilaksanakan, maka pihaknya tidak segan untuk memberlakukan sanksi penutupan kembali.

"Saya amati hampir 100 persen pakai masker. Kedua saya titip bupati terus mengingatkan protokol kesehatan karena pasti ada satu dua orang yang tidak disiplin. Musola diatur jaga jarak. Pedagang saya imbau pake sarung tangan. Karena terima uang fisik," kata Ridwan Kamil seusai meninjau penerapan protokol kesehatan di Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu.

Kang Emil mengatakan bahwa kunjungan ke Kabupaten Bandung Barat ini merupakan lanjutan dari penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di sektor pariwisata wilayah zona biru, setelah sebelumnya dilakukan di Kabupaten Pangandaran.

"Pengunjung bisa diatur dikurangi kapasitas agar tidak terlalu padat. Orang makan juga harus jaga jarak. Bupati harus sebulan sekali rapid tes. Supaya tidak kecolongan. Kapasitas pengunjung 30 persen dulu, nanti 50 persen, bertahap setelah evaluasi. Kemudian inovasi yang sudah dilakukan setiap pengelola wisata harus melakukan sistem pembayaran online untuk membatasi uang fisik," kata dia.

Berdasarkan laporan dari Bupati Kabupaten Bandung Barat, Kang Emil mengatakan sudah ada kesepakatan antara pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata berkaitan dengan menaati peraturan protokol kesehatan dan jika ada pelanggaran, maka siap diberi sanksi.

Ia mengatakan sektor pariwisata di Jabar belum bisa didatangi warga di luar Jabar dan sistem pembelian tiket online pun sekaligus bisa mengontrol domisili calon wisatawan yang datang serta jika bukan datang dari Jabar, maka belum bisa dilayani.

"Jadi ini saya monitor karena ingin memastikan aman. Kalau tidak aman atau melanggar ya ditutup lagi, PSBB lagi. Makanya pelaku usaha harus disiplin, jangan dulu terima dari luar Jabar. Semua harus berjalan. Pelaksanaannya akan terus dievaluasi setiap tujuh hari," kata dia.

"Penutupan usaha, pasar tradisional di Cimahi kan ditutup, Bogor juga. Itu sanksinya. Kalau tidak disiplin, bakal lama. Vaksin ini kan belum tentu tahun depan ada. Bulan Juli bansos menipis, mudah-mudahan ekonomi meningkat. Dengan begini tidak ada yang di-PHK, dirumahkan, kalau ekonomi bergerak," lanjut dia.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here