Impor Lampung pada Desember 2019 naik tajam

0
180
Impor Lampung pada Desember 2019 naik tajamKepala Bidang Statistik Sosial Mas’ud Rifai dan Kepala Bidang Statistik Distribusi Riduan. ANTARA/Agus Wira Sukarta

LENSAPANDAWA.COM – Nilai impor Provinsi Lampung pada Desember 2019 mencapai 208,53 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 33,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Nilai impor itu juga naik 10,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Riduan, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan, lima golongan barang impor utama pada Desember 2019 semuanya mengalami kenaikan.

Menurutnya, biji-bijian berminyak, binatang hidup, gula dan kembang gula, ampas/sisa industri makanan, dan mesin-mesin/pesawat mekanik masing-masing naik 659,67 persen, 194,45 persen, 175,03 persen, 74,23 persen, dan 48,19 persen.

Riduan mengatakan kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Desember 2019 mencapai 49,17 persen.

Rinciannya, binatang hidup 18,83 persen; gula dan kembang gula 13,97 persen; biji-bijian berminyak 7,65 persen; ampas/sisa industri makanan 5,65 persen; dan mesin-mesin/pesawat mekanik 3,05 persen.

Negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Desember 2019 adalah Australia sebesar 56,91 juta dolar; Arab Saudi 42,52 juta dolar; Qatar 20,24 juta dolar; Uni Emirat Arab 19,17 juta dolar; dan Amerika Serikat 17,57 juta dolar.

Ia menyebutkan berdasarkan kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok negara utama lainnya (Australia, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat) yang mencapai 156,40 juta dolar, diikuti ASEAN 20,55 juta dolar dan Uni Eropa 1,34 juta dolar.

Kontribusi impor total negara utama (Australia, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab,dan Amerika Serikat) mencapai 53,83 persen terhadap nilai impor Provinsi Lampung selama

Desember 2019.

Kawasan ASEAN, lanjut dia, mencapai 10,88 persen dan kelompok Uni Eropa mencapai 0,73 persen.

"Total Impor dari negara utama Desember 2019 mencapai 178,30 juta dolar," tambahnya.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here