Prof. Tjandra Yoga Aditama, sosok yang pernah menjabat Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kepala Balitbangkes dan kini Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara di New Delhi, India. (ANTARA/Dokumen Pribadi)
LENSAPANDAWA.COM – Prof. Tjandra Yoga Aditama, sosok yang pernah menjabat Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kepala Balitbangkes itu sejak lima tahun terakhir bertugas sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara di India.
Berbeda dari tahun sebelumnya, dia dan sebagian besar umat Islam di dunia harus menjalani Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1441 H di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Yoga, pihak KBRI New Delhi tidak mengadakan kegiatan apapun untuk para WNI di India untuk antisipasi pencegahan penularan COVID-19.
India sendiri masih memberlakukan "lockdown" sejak lebih dari dua bulan lalu, membuat masyarakat tak bisa berkerumun dan bepergian ke lokasi umum seperti bandara, mal dan bahkan masjid.
Muslim di India resmi merayakan Lebaran Senin ini. Namun Yoga memilih berlebaran pada Minggu (24/5) seperti di Indonesia. Alhasil, dia hanya bisa menunaikan sholat Ied sendirian, tanpa alunan takbir dari pengeras suara yang biasanya terdengar saat Lebaran.
"Secara umum tentu Idul Fitri di India (walaupun bukan di masa COVID) amatlah jauh dari suasana meriah di Indonesia. Apalagi tahun ini, semua tutup. Saya tadi pagi jam 07.00 waktu New Delhi juga sholat Ied sendiri saja di kamar dan lalu sarapan sendiri," kata dia dalam pesan elektroniknya, ditulis Senin.
Jika biasanya Yoga bisa menyantap rendang yang dikirim dari Indonesia, maka tahun ini dia cukup puas dengan hidangan kari ayam atau chicken curry yang dibeli dari restoran di New Delhi.
"Rasanya lumayan juga, dan saya senang karena pedas. Lucunya, chicken curry berbeda kuah atau bumbunya dengan egg curry, walaupun sama-sama kari dari restoran yang sama," tutur Yoga.
Dia berkisah, biasanya masyarakat muslim di India saat Idul Fitri menghidangkan makanan khas mereka yakni makanan manis Sheer Khurma, mie vermicelli dengan buah kering, serta saviyaan (puding susu dan kurma).
Mereka menjalankan sholat Ied berjamaah di masjid-masjid besar seperti Jama Masjid di New Delhi dan Masjid Haji Ali di Mumbai. Di Jama Masjid biasanya ada dentum meriam menandakan hilal sudah terlihat dan besok Lebaran.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.