Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat memimpin konferensi pers di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (15/06/2020), (ANTARA/Humas Pemprov Jatim/FA)
LENSAPANDAWA.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono meminta data staf dan pegawai di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengalami masalah kesehatan di lingkungan kerja setempat setelah ada seorang staf yang meninggal setelah positif COVID-19.
"Saya minta semua kepala OPD mendata dan hasilnya diserahkan ke gugus tugas untuk ditindaklanjuti," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa pagi.
Pendataan tersebut menyusul adanya seorang staf berdinas di Bakesbangpol Jatim berinisial DS yang meninggal dunia akibat terjangkit COVID-19.
Staf berusia 52 tahun yang bertugas di bidang integrasi bangsa tersebut dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil uji usap (swab) yang keluar pada 12 Juni lalu.
Sekdaprov berharap tak ada lagi pegawai yang tertular COVID-19 atau diminimalisasi kejadiannya dengan upaya penerapan protokol kesehatan sehingga terbebas dari ancaman virus.
Khusus ke Bakesbangpol Jatim, ia menegaskan segera dilakukan tindak lanjut, seperti test and tracing (pengujian dan penelusuran), kemudian dilakukan sesuai prosedur bagi yang mengalami gejala atau masalah di kesehatannya.
"Adanya pegawai yang meninggal dunia menjadi pelajaran bagi semuanya. Hari ini kami akan rapat virtual bersama kepala OPD. Ini sesuai arahan Ibu Gubernur, termasuk beberapa kali tes," ucap Heru.
Mantan Bupati Tulungagung tersebut juga memerintahkan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso untuk melakukan tracing ke Inspektorat Jatim yang diduga terdapat pegawainya terpapar.
Sementara itu, rincian data per Senin (15/6) malam, di Jatim tambahan kasus COVID-19 di Jatim jumlahnya 292 orang sehingga total keseluruhan mencapai 8.053 orang, kemudian pasien sembuh sampai saat ini sebanyak 2.317 orang (tambahan 71 orang), serta pasien meninggal dunia 638 orang (tambahan 21 orang).
Lalu, untuk warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya 8.352 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 26.474 orang serta orang tanpa gejala (OTG) mencapai 24.359 orang.*
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.