Pelatih Chelsea Frank Lampard terlihat kecewa setelah pertandingan berakhir saat melawan Newcastle United dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris, di Stadion St James’ Park, Newcastle, Inggris, Sabtu (18/1/2020). Newcastle United berhasil menumbangkan Chelsea 1-0 di masa injury time saat babak kedua akan berakhir lewat gol yang diciptatkan Isaac Hayden. ANTARA FOTO/Reuters-Scott Heppell/hp.
LENSAPANDAWA.COM – Manajer Chelsea Frank Lampard meyakini klubnya dapat merasa bangga dengan respons mereka terhadap pandemi COVID-19.
"Saya sangat bangga menjadi manajer klub ini, dengan cara Chelsea menanganinya," kata Lampard kepada Sky Sports.
"Mereka sangat cepat untuk merespon dengan bantuan hotel dan ada banyak pekerjaan yang dilakukan dengan yayasan, dengan pengumpulan dana dan bersentuhan dengan para penggemar," tambahnya.
Klub London itu dengan cepat menawarkan kepada para pekerja medis agar dapat menggunakan hotel mereka untuk tempat beristirahat saat Liga Inggris dihentikan bulan lalu.
Mereka juga telah berjanji untuk menyumbangkan dana kepada layanan amal Refuge melalui kampanye pengumpulan dana selama enam pekan.
Tidak seperti klub-klub Liga Inggris lainnya yang mendapat banyak kritik karena menggunakan skema cuti pemerintah Inggris untuk membayar staf-staf non bermain, Chelsea sejauh ini menentang penggunaan uang masyarakat.
Dikritik
Para pemain Liga Inggris dikritik sejumlah politisi, termasuk sekretaris kesehatan Inggris Matt Hancock, karena tidak menyetujui pemotongan gaji.
Bintang-bintang Liga Inggris kemudian menginisiasi pengumpulan dana yang akan disumbangkan untuk membantu para pekerja medis garis depan. Pembicaraan mengenai pemotongan gaji juga sedang berlangsung di beberapa klub.
"Para pemain sepak bola akan berusaha dan melakukan hal yang tepat. Menurut saya, mereka memerlukan waktu dan para politisi bergegas menodong saat sejumlah hal sedang disiapkan," tutur Lampard membela para pemain.
Dengan pandemi COVID-19 belum mencapai puncaknya di Inggris, kepastian mengenai berlanjutnya musim kompetisi masih belum jelas. Tim-tim juga masih belum diizinkan melakukan latihan bersama.
Jaga kebugaran
Saat kompetisi dihentikan, para pemain profesional tetap menjaga kebugaran di rumah masing-masing. Meski demikian, Lampard mencemaskan kondisi para pemain saat liga dapat diteruskan.
Klub-klub Jerman telah kembali berlatih dalam kelompok-kelompok kecil, dengan harapan Liga Jerman dapat diteruskan kembali tanpa kehadiran penonton bulan depan.
Sejumlah proposal telah diajukan ke operator Liga Inggris, dengan permintaan dapat menyelesaikan musim dengan pertandingan-pertandingan tanpa kehadiran penonton pada musim panas.
"Itu merupakan tantangan karena belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami tidak tahu berapa lama ini akan berlangsung," ucap sosok yang pernah bermain di Manchester City itu.
"Kami mungkin memiliki fase pramusim yang pendek untuk mempersiapkan para pemain. Namun mereka profesional, maka Anda harus percaya bahwa mereka akan kembali dengan kondisi sebaik mungkin," pungkasnya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.