Kiper Liverpool Adrian San Miguel meluapkan kegembiraannya usai berhasil menggagalkan eksekusi penyerang Chelsea Tammy Abraham dalam adu penalti demi membawa timnya menjuarai Piala Super Eropa di Stadion Vodafone Park, Istanbul, Turki, Rabu (14/8/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/John Sibley)
LENSAPANDAWA.COM – Liverpool berhasil menjuarai Piala Super Eropa 2019 seusai menundukkan Chelsea lewat adu penalti yang berkedudukan akhir 5-4 di Stadion Vodafone Park, Istanbul, Turki, Kamis dini hari WIB.
Kiper pelapis Liverpool Adrian San Miguel jadi bintang kemenangan tersebut usai memaksa penyerang muda Chelsea Tammy Abraham jadi satu-satunya algojo yang gagal menyarangkan bola ke dalam gawang, demikian catatan laman resmi UEFA.
Adrian membayar lunas tindakannya yang gegabah mendekati Abraham dalam babak tambahan pertama sehingga wasit Stephanie Frappart menunjuk titik putih dan Liverpool kehilangan keunggulan mereka.
Chelsea sempat unggul lebih dulu lewat Olivier Giroud pada babak pertama, namun Sadio Mane menyamakan kedudukan untuk Liverpool pada babak kedua yang bertahan hingga waktu normal berakhir.
Mane kemudian membawa Liverpool merebut keunggulan lima menit memasuki babak tambahan pertama yang kemudian dibatalkan lantaran eksekusi penalti Jorginho.
Laiknya mengulangi memori 2005 kala menjuarai Liga Champions, Liverpool juga kembali berjaya di Istanbul lewat drama adu penalti.
Keputusan Juergen Klopp melakukan perombakan susunan pemain termasuk mencadangkan Roberto Firmino dan Trent Alexander-Arnold serta menaruh Alex Oxlade-Chamberlain sebagai pemain sayap dan Joel Matip sebagai bek tengah mendampingi Virgil van Dijk harus dibayar mahal.
Liverpool lebih banyak berada dalam tekanan Chelsea sejak sepak mula dan lini tengah mereka yang dimasuki James Milner menggantikan Georginio Wijnaldum cukup kesulitan mengimbangi trio N'Golo Kante, Jorginho dan Mateo Kovacic di kubu The Blues.
Mohamed Salah memang sempat memperoleh peluang ketika merangsek ke dalam kotak penalti menyambut umpan terobosan Oxlade-Chamberlain, namun bola tembakannya masih mudah dihalau kaki kiper Kepa Arrizabalaga pada menit ke-16. Itu praktis jadi satu-satunya peluang berbahaya yang dimiliki Liverpool sepanjang babak pertama, sesudahnya mereka lebih banyak menahan gelombang serangan Chelsea.
Pada menit ke-22 Pedro Rodriguez hampir membawa Chelsea unggul ketika ia bisa meloloskan diri dari sektor kanan pertahanan Liverpool, namun bola tembakannya ditolak mistar gawang.
Chelsea akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-36 ketika Christian Pulisic berhasil menarik perhatian empat bek Liverpool demi membuka ruang kosong untuk Giroud berlari dan menyambut umpan terobosan dengan sepakan ke area tiang jauh.
Empat menit kemudian, giliran Pulisic yang melesakkan bola ke dalam gawang Liverpool, namun golnya dianulir setelah tayangan ulang memperlihatkan ia berada dalam posisi offside ketika Emerson melepaskan umpan.
Skor 1-0 untuk keunggulan Chelsea bertahan hingga turun minum dan Klopp segera melakukan pergantian memasuki babak kedua yakni menurunkan Firmino untuk menggantikan Oxlade-Chamberlain.
Langkah Klopp segera membuahkan hasil, tiga menit memasuki babak kedua, Firmino memberikan satu sentuhan kecil untuk memperdaya kiper Kepa Arrizabalaga dan membiarkan bola disosor oleh Mane demi menyamakan kedudukan 1-1.
Semenit kemudian, aksi Firmino kembali mengancam gawang Chelsea saat ia menyodorkan bola yang berusaha diselesaikan Fabinho dengan tembakan jarak jauh namun masih melenceng dari sasaran.
Setelah 15 menit pertama gelombang serangan Liverpool mereda dan Chelsea berusaha untuk balik menebar ancaman, Klopp mengambil langkah pencegahan dengan memasukkan Wijnaldum menggantikan Milner pada menit ke-64.
Saat tempo pertandingan mulai mendingin Lampard memutuskan pergantian ganda yakni Mason Mount dan Tammy Abraham masing-masing dengan Pulisic dan Giroud pada menit ke-74.
Liverpool berpeluang untuk berbalik unggul lewat situasi sepak pojok ketika bola tembakan Salah jatuh ke ruang tembak Van Dijk, yang sayang penyelesaiannya masih bisa dihentikan Kepa dibantu mistar gawang.
Suporter Chelsea di Vodafone Park sempat bersorak ketika Mount berhasil menyarangkan bola ke gawang Liverpool pada menit ke-83, namun gol itu dianulir karena ia berada dalam posisi offside kala umpan dilepaskan.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal rampung dimainkan di Vodafone Park sehingga pertandingan dilanjutkan dengan dua kali babak tambahan 15 menit.
Liverpool segera menggebrak sejak awal babak tambahan pertama, ketika Gomez yang bertukar posisi ke sektor kiri menyusul masuknya Trent Alexander-Arnold menggantikan Robertson melakukan tusukan sebelum melepaskan tembakan yang masih bisa dijinakkan Kepa pada menit ke-93.
Lantas dua menit kemudian, Firmino sukses merangsek ke sisi kanan pertahanan Chelsea sebelum melepaskan umpan tarik yang disambut tendangan keras terarah oleh Mane untuk membawa Liverpool merebut keunggulan 2-1.
Chelsea berusaha segera membalas namun peluang Abraham berhasil dimentahkan Adrian dalam situasi satu lawan satu, namun kiper cadangan Liverpool itu kemudian melakukan kecerobohan dengan berada dekat Abraham yang menjatuhkan diri dalam serangan lainnya sehingga wasit Stephanie Frappart menunjuk titik putih.
Meski tayangan ulang memperlihatkan Adrian tak melakukan gerakan untuk menjatuhkan Abraham secara langsung, Frappart tak mau kompromi dan mempertahankan keputusannya.
Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Jorginho yang menjadi algojo dan sukses memperdaya Adrian dengan tenang untuk menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-101.
Gol itu disusul keputusan Klopp untuk menarik keluar Mane digantikan Divock Origi demi menyimpan tenaga mengingat mereka hanya punya waktu istirahat pendek sebelum bertandang ke markas Southampton untuk laga pekan kedua Liga Inggris.
Chelsea hampir berbalik unggul lagi selepas itu, saat barisan pertahanan Liverpool kian merapuh dan Pedro melepaskan umpan tarik yang disambut Abraham. Sayang sontekannya melenceng tipis dari sasaran dan skor imbang bertahan memasuki babak tambahan kedua.
Babak tambahan kedua menjelma jadi laga antara dua tim yang sudah dilanda kelelahan. Pada menit ke-113, Adrian yang membuat Liverpool kehilangan keunggulan membayar kesalahannya dengan tampil sigap menghalau tembakan Mount menggunakan satu tangan.
Skor 2-2 bertahan hingga dua babak tambahan selesai dimainkan sehingga pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Dalam adu penalti, Adrian membayar lunas kesalahannya atas gol penyama kedudukan Chelsea dengan mementahkan tendangan eksekusi Abraham yang merupakan algojo terakhir Chelsea dan memastikan Liverpool berhak mengangkat trofi Piala Super Eropa.
Susunan pemain:
Liverpool (4-3-3): Adrian San Miguel; Joe Gomez, Joe Matip, Virgil van Dijk, Andy Robertson (Trent Alexander-Arnold); Jordan Henderson, Fabinho, James Milner (Georginio Wijnaldum); Mohamed Salah, Sadio Mane (Divock Origi), Alex Oxlade-Chamberlain (Roberto Firmino)
Pelatih: Juergen Klopp
Chelsea (4-3-3): Kepa Arrizabalaga; Cesar Azpilicueta, Andreas Christensen (Fikayo Tomori), Kurt Zouma, Emerson; N'Golo Kante, Jorginho, Mateo Kovacic (Ross Barkley); Pedro Rodriguez, Olivier Giroud (Tammy Abraham), Christian Pulisic (Mason Mount)
Pelatih: Frank Lampard
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.