Megabintang sepak bola Lionel Messi (ANTARA/REUTERS)
LENSAPANDAWA.COM –
Megabintang Barcelona Lionel Messi menegaskan timnya tidak boleh membuat kesalahan bak bocah atau anak kecil yang membuat mereka kalah 2-3 dari Atletico Madrid di semifinal Piala Super Spanyol untuk sisa musim 2019/20.
Messi menyebut Barcelona tampil baik, tapi kesalahan pada 10 menit terakhir membuat keunggulan 2-1 yang dimiliki tergelincir begitu saja di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Jumat dini hari WIB.
"Kami perlu melanjutkan penampilan sebagus tadi untuk sisa musim ini, tapi harus mencegah kesalahan bak bocah yang kami lakukan tadi," ujarnya selepas pertandingan dilansir Reuters.
"Pertandingan kami kendalikan untuk 80 menit, dengan intensitas tinggi dan terus menyerang menciptakan peluang, tetapi dalam 10 menit terakhir kami melakukan kesalahan besar yang membuat laga di luar kendali," kata Messi melengkapi.
Kekalahan itu menjadi kelanjutan hasil buruk yang dialami Barcelona mengawali tahun 2020. Akhir pekan lalu, Barcelona gagal menang melawan rival sekotanya Espanyol yang berada di zona degradasi dan ditahan imbang 2-2 dalam Derby Catalan.
Ernesto Valverde dikritik keras
Hasil-hasil itu praktis akan membuat gelombang kritik kian deras ke arah manajer Ernesto Valverde, tetapi Messi membela sang pelatih.
"Kami masih percaya kepadanya dan akan bekerja keras untuk bisa meningkatkan penampilan, walau tentu wajar ada kekecewaan ketika kami kalah dan orang-orang menganggap kami tak tampil sebagaimana mestinya," kata Messi.
"Kami harus bisa lebih bersatu, menjadi kelompok kuat dan beranjak dari kekalahan ini. Kami memimpin klasemen Liga Spanyol, tapi memang belum tampil baik belakangan, jadi kami perlu bangkit untuk kembali ke level terbaik untuk mempertahankan posisi di puncak," pungkasnya.
Barcelona saat ini berada di puncak klasemen Liga Spanyol dengan koleksi 40 poin, setara dengan Real Madrid tapi unggul berdasar selisih gol.
Las Blaugranas bakal melanjutkan perjuangan mempertahankan gelar juara dengan menjamu Granada pada Senin (20/1) pekan depan.
Dua golnya dianulir, Barcelona tersingkir dramatis
Jakarta (ANTARA) – Atletico Madrid menyingkirkan Barcelona dari Piala Super Spanyol setelah memenangi partai semifinal yang sarat drama VAR dengan skor 3-2 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Jumat WIB.
Setelah bermain nirgol hingga babak pertama usai, Koke sempat membuat Atletico unggul pada awal paruh kedua, sebelum Antoine Griezmann dan Lionel Messi membawa Barcelona berbalik memimpin.
Namun, dua gol Barca yang dianulir VAR karena handball Messi serta offside-nya Arturo Vidal dalam gol Gerard Pique memantik drama, sebab Atletico lantas menyamakan kedudukan melalui penalti Alvaro Morata yang disusul pembalikkan keadaan oleh Angel Correa empat menit jelang waktu normal berakhir.
Kemenangan 3-2 itu mengantarkan Atletico untuk menciptakan Derby Madrid menghadapi Real Madrid di partai final Piala Super Spanyol yang tengah menguji format baru melibatkan empat tim, demikian catatan laman resmi RFEF.
Peluang berbahaya pertama tercipta pada menit ke-23 saat Messi dan Griezmann melakukan kerja sama satu dua sentuhan demi merangsek ke dalam kotak penalti, tetapi tembakan penyelesaian Messi masih bisa disapu kiper Jan Oblak di area tiang dekat.
Atletico balik mengancam lewat eksekusi tendangan bebas Hector Herrera pada menit ke-32 yang mulus melaju melewati pagar hidup dan hampir melesak ke area tiang dekat jika tak dihalau dua kepalan tangan kiper Neto.
Barcelona memperoleh dua peluang lagi, tetapi tembakan sentuhan pertama Luis Suarez bisa dihalau Stefan Savic dan Oblak kemudian menjinakkan Griezmann dalam situasi satu lawan satu, sehingga babak pertama berakhir nirgol.
Untuk mengubah keadaaan, Diego Simeone memasukkan Koke menggantikan Herrera pada saat turun minum dan langkah itu terbukti manjur sebab serangan pertama Atletico selepas sepak lanjut langsung membuahkan gol pembuka keunggulan.
Correa menyodorkan bola yang dikendalikan dengan satu sentuhan oleh Koke sebelum dilesakkan ke sudut kiri bawah gawang tak terjangkau Neto.
Keunggulan tak bertahan lama, pada menit ke-51 Messi berhasil melewati hadangan dua pemain Atletico dan juga menyarangkan bola ke area bidik serupa, pojok kiri bawah gawang, demi menyamakan kedudukan bagi Barcelona.
Momentum beralih ke Barcelona dan delapan menit sesudahnya Messi mencetak gol keduanya, mengendalikan bola liar, melewati Saul Niguez dan menaklukkan Oblak. Tetapi gol itu dianulir oleh wasit setelah VAR mengkonfirmasi Messi sempat menyentuh bola dengan tangannya.
Kegusaran penganuliran gol itu tidak menghentikan Barcelona untuk benar-benar berbalik memimpin pada menit ke-62 saat Griezmann sigap menanduk bola muntah hasil penyelamatan gemilang Oblak atas sundulan jarak dekat Suarez sebelumnya. Barcelona dua, Atletico satu.
Barcelona terus menggempur Atletico dan pada menit ke-74 giliran Pique menyarangkan bola ke gawang Oblak, tetapi lagi-lagi VAR merusak suasana dengan menganulir gol tersebut sebab Arturo Vidal terjebak offside sebelum mengkonversi tendangan bebas Messi menjadi assist.
Drama kian memanas ketika Neto melakukan tindakan bodoh keluar dari sarangnya dan menjegal Vitolo di dalam area terlarang pada menit ke-80, walhasil wasit segera menunjuk titik putih.
Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Morata yang melakukan eksekusi penalti penuh percaya diri demi mengecoh Neto sekaligus membuat kedudukan imbang 2-2.
Keadaan berbalik 180 derajat bagi Barcelona hanya dalam kurun enam menit, ketika Morata bisa mengirim umpan kendati di bawah tekanan Samuel Umtiti dan bola dikejar oleh Correa yang merangsek masuk kotak penalti sebelum melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi sempurna oleh Neto.
Bola terkena dua tangan Neto tapi melambung di atas kepalanya dan memantul-mantul menuju ke dalam gawang, Ivan Rakitic sempat berjibaku untuk melakukan sapuan, tetapi teknologi garis gawang memastikan si kulit bundar sudah berada di dalam sebelum disapu Rakitic. Atletico kembali unggul 3-2 atas Barcelona pada menit ke-86.
Dua peluang muncul lagi pada sisa waktu yang ada, Marcor Llorente melepaskan tembakan yang bisa dimentahkan Neto, sedangkan umpan silang Messi disambut Pique tapi tandukannya melambung di atas mistar gawang. Skor 3-2 untuk Atletico bertahan hingga peluit tanda laga usai berbunyi.
Susunan pemain:
Barcelona (4-3-3): Neto; Sergi Roberto, Gerard Pique, Samuel Umtiti, Jordi Alba; Arturo Vidal, Sergio Busquets (Ivan Rakitic), Frenkie de Jong (Ansu Fati); Lionel Messi, Luis Suarez, Antoine Griezmann
Pelatih: Ernesto Valverde
Atletico Madrid (4-4-2): Jan Oblak; Kieran Trippier, Stefan Savic, Felipe, Renan Lodi (Vitolo); Angel Correa, Hector Herrera (Koke/Marcos Llorente), Thomas Partey, Saul Niguez; Joao Felix, Alvaro Morata
Pelatih: Diego Simeone
Madrid hajar Valencia 3-1 pada semifinal Piala Super Spanyol
Jakarta (ANTARA) – Real Madrid menghentikan langkah Valencia pada semifinal Piala Super Spanyol Rabu malam waktu setempat dengan mengalahkan tim itu 3-1 di Jeddah, Arab Saudi dalam format baru empat tim untuk kompetisi tahunan tersebut.
Toni Kroos mengantarkan Real memimpin pada menit ke-15 babak pertama dengan melepaskan tendangan penjuru melengkung yang langsung masuk gawang Valencia setelah kiper Jaume Domenech dan barisan pertahanan Valencia terlambat bereaksi terhadap sepak pojok itu.
Isco kemudian menggandakan kedudukan beberapa saat sebelum babak pertama berakhir setelah memanfaatkan bola mantul dari tembakan Luka Modric, menahan bola dengan dadanya dan melepaskan voli melewati Domenech pada sentuhan keduanya guna membawa timnya memimpin 2-0 menjelang turun minum.
Modric menciptakan gol ketiga Madrid pada 20 menit pertama babak kedua ketika dia melepaskan tendangan kaki kanan yang indah setelah memanfaatkan umpan Luka Jovic yang membuat Real memimpin tiga gol.
Sebuah penalti akibat handball dilakukan Sergio Ramos setelah review VAR dikonversi dengan baik oleh Dani Parejo yang membuat Valencia mendapatkan gol pelipur lara pada masa injuri.
Hasil ini mengantarkan Madrid ke final Piala Super pada 12 Januari menghadapi pemenang pertandingan semifinal lainnya hari ini antara Barcelona dan Atletico Madrid, demikian ESPN.
Vaverde kritik format baru Piala Super, cuma cari uang
Jakarta (ANTARA) – Pelatih Barcelona Ernesto Valverde mengkritik format baru Piala Super Spanyol dan menyatakan memainkan kompetisi ini di Arab Saudi adalah konsekuensi dari hasrat mencari keuntungan dalam industri sepak bola.
Piala Super Spanyol biasanya mengawali musim liga di Spanyol dengan format dua leg pertandingan antara juara Copa del Rey dan juara La Liga sekalipun pada edisi 2018 dimainkan sebagai pertandingan sistem satu kali main di Tangier, Maroko.
Tahun lalu federasi sepak bola Spanyol (RFEF) sepakat menggandakan tim pesertanya dan menggelar kompetisi ini di luar Spanyol secara permanen, selain menggeser waktu penyelenggaraannya dari Agustus menjadi Januari.
RFEF sudah meneken kontrak tiga tahun untuk memainkan kompetisi ini di Arab Saudi yang disebut-sebut media Spanyol bernilai 40 juta euro per tahun.
"Saya tahu ada gairah, tetapi sepak bola dewasa ini adalah sebuah industri," kata Valverde dalam konferensi pes menjelang pertandingan semifinal melawan Atletico Madrid di Jeddah Kamis ini.
"Alasan mengapa kita di sini dan mengapa kita pernah ada di Maroko adalah karena pihak berwenang lebih mencari keuntungan," sambung dia seperti dikutip Reuters.
Langkah ini dikritik oleh para pendukung karena mengecualikan basis penggemar tradisional tim dan dari seruan kelompok-kelompok advokasi seperti Amnesti Internasional mengingat catatan buruk HAM Arab Saudi.
Valverde juga mempertanyakan hak melibatkan Atletico dan Real Madrid yang musim lalu tidak memperoleh satu pun trofi.
Barca dan Valencia sama-sama lolos ke Piala Super karena menjadi juara liga dan Copa del Rey, sebaliknya Atletico dilibatkan karena menempati urutan kedua klasemen La Liga musim lalu.
Jatah terakhir seharusnya menjadi milik runner up Copa del Rey, tetapi posisi ini juga ditempati Barca sehingga jatah ini kosong dan kemudian diberikan kepada Real karena catatan lebih baiknya dari Real Betis sebagai dua dari semifinalis Copa, selain Barca dan Valencia.
"Bagi saya aneh saja memainkan Piala Super dengan dua tim tamu. Sudah jelas pertandingan ini untuk menyenangkan penonton, tetapi dari sudut pandang olahraga hanya ada satu juara liga dan satu juara piala," sambung sang pelatih.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.